part 8

53 38 11
                                    

"woy.. Ayo ke kantin, panasss" ujar rayla di atas meja nya.

"yaampun s nya ada berapa tuh.." tanya christal

"ada tiga" ujar rany

"udah lah ayuk.. Panas" ujar christal lagi.

Mereka berjalan menuju kantin, dan ternyata benar saja kantin itu sangat sangat penuh.

Beruntung mereka dapat berjalan dengan aman mencari meja.

"itu kosong, eh? Tapi ada.."

"rayla? Sini" ujar gio memanggil rayla and the geng.

Tapi kenapa jayden ngikut ngeliat! Bikin rayla jadi eneg.

Kenapa?

Karena tingkah jayden belakangan ini mereka baru saja kenal bukan?

Tapi kenapa rasanya aneh.

"heh, nenek lampir duduk" panggil jayden

"lo tuh yang nenek lampir mulut lo tuh lemes banget"

"apa?"

"apa?"

Prok prok prok

Tepuk tangan andre dan niko membuat yang lainnnya kebingungan.

"gile ye, baru kenal dah akrab.. Ditunggu undangan nya ndoro.." ujar andre

"diam!" ujar jayden dan Rayla serentak.

Males!

Rayla menyantap makan siang nya, begitu juga jayden. Namun ada yang terlihat aneh disitu seperti ada dua orang yang canggung.

Bodo amat yang penting makan.

Siang itu rayla pulang di jemput oleh hendry secara mendadak, Hendry sudah memakai pakaian jas rapih berwarna abu-abu lengkap dengan dasi kupu-kupu melingkar di leher nya, " kak, kita mau kemana?" Tanya rayla kepada hendry yang sedang mengemudi kan mobil dengan cepat.

"Ke acara pertemuan perusahaan tempat papa kerja" jawab hendry, ada jeda sebentar di tengah perkataan nya lalu melanjutkan

"lo ganti baju, gue udah beli dress, ada di kamar lo", tutur hendry tapa melihat ke arah rayla.

"Kak, by the way, lo ga balik ke korea? " Tanya rayla

" Balik, gue kan libur 2 bulan" jawab hendry sambil melihat lurus ke depan nya.

Rayla hanya mengangguk, megerti perkataan kakak nya, mobil merah itu melesat dengan cepat dan tiba di depan rumah mereka dalam beberapa menit.

Rayla yang mengetahui dia harus segera bersiap dengan cepat dia berlari keluar mobil dan masuk ke rumah nya.

Hendry hendak masuk ke dalam rumah nya namun di hentikan saat suara dering handphone nya berbunyi

" kenapa ma? Sekarang? Oh oke" kata hendry menjawab telfon dari ibunya.

Tak lama dari situ, hendry mengetik sesuatu di layar handphone nya, bunyi log panggilan keluar terdengar daro handphone nya,

I See Your Butterfly (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang