part 14

51 32 8
                                    

Bel istirahat berbunyi tidak ada yang berbeda dari Rayla, sebuah tamparan di pipinya itu bukan hal yang besar untuk nya, dia sudah jauh mengalami banyak hal bullying di smp nya hanya karena dia adik dari seorang hendry.

Rayla berdiri dari kursinya harus semangat ucap rayla lalu berjalan ke meja Christal

"kantin cuy" ucap rayla sambil menunjuk kearah pintu keluar dengan jempol nya.

"Lo gapapa emang? Beneran?" tanya christal dengan wajah khawatir.

"jinjja~yo" ucap rayla dalam bahasa korea sambil menunjukan wajah imut nya.

"Fine, kalo udah kek gini si bagus" ucap christal seraya berjalan menggandeng rayla.

Rayla dan christal duduk di meja panjang tempat biasa mereka kumpul, disudut ruangan kantin, meja mereka cukup dibilang sepi, karena ada beberapa kursi yang kosong, rayla dan Christal duduk berhadapan lengkap makanan di atas meja mereka tidak lupa susu kedelai kesukaan rayla juga ada disitu.

Rayla tanpa sengaja bertatapan dengan rany, yang sedang mencari tempat untuk duduk, rany memutar bola matanya lalu duduk di meja orang lain, orang itu Chelsea dan teman-temannya.

meminum susu miliknya dengan rakus sehingga mengenai luka kecil dibibir nya.

"agh, aa perih perih" ucap rayla seraya mengipas-ngipas bibirnya, Christal menarik tangan rayla dengan cepat.

"berdarah ray, m gue ambil dulu obat  ke kelas ya" ucap christal seraya berjalan meninggalkan rayla di kantin sendirian.

Melihat rayla yang sedang duduk sendirian dan kondisi kantin yang sudah mulai sepi, Chelsea mendatangi meja tempat rayla duduk, chelsea duduk di tempat tadi christal duduki, ia menatap rayla dengan senyum miring licik nya kearah rayla.

kali ini chelsea benar benar mengeroyok, ia datang dengan teman romobongan nya dan salah satu dari mereka rayla kenal gaya perempuan yang terlihat seperti preman menjadi ciri khas nya dari smp. rayla tau siapa wanita ini.

"siska?" Ucap nya dan dibalas senyuman smrik licik nya.

"guys come here bawain jus jeruk punya gue" ucap chelsea kepada teman-teman nya yang ada di belakangnya.

"Lo mau ngapain?" ucap rayla sambil berdiri dari tempat duduk nya, namun di gagal kan oleh siska yang sudah lebih dulu menahan bahu nya untuk kembali duduk.

"Diam! Lo tuh makanya jangan gatel jadi orang dasar jalang" ucap siska

"Hm, girls pegangin" ucap chelsea lalu berdiri dari tempatnya berdiri, dan dua teman chelsea memegangi tangan rayla dengan kuat, dengan sekuat tenaga rayla mencoba melawan tapi sia-sia dia sendirian dan masih dalam kondisi tubuh yang tidak bersahabat dengan nya.

"Lepasin gue!" Ucap rayla dengan keras, rayla melihat sekeliling nya tidak ada seorangpun disana, penjual kantin sedang beristirahat di belakang jadi mereka tidak bisa mendengar apa pun.

"chel, gue gaada masalah sama lo, tolong lepasin gue" ucap rayla menahan rasa sakit lehernya saat chelsea memegang lehernya dengan kuat.

"Ssst, gue bakal lepasin lo kok, tapi lo harus coba jus jeruk bekas gue, lo kan suka yang bekas ya kan? " ucap chelsea disusul oleh suara tawa dari teman nya.

lalu dengan kasar chelsea menumpah kan jus jeruk itu di wajah rayla sehingga mengenai luka di bibirnya dan membuatnya semakin perih,  jus jeruk itu juga membasahi seragam sekolah rayla sehingga menunjukan tanktop hitam yang ia pakai.

"Perih ya? Lepasin dia" Ucap siska memerintahkan teman-temannya lalu rayla dipaksa untuk duduk dengan lututnya, rayla memegangi luka di bibirnya yang sudah terasa perih.

I See Your Butterfly (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang