62. Jiheon

198 42 0
                                    

Jam terakhir kosong, jadi yang laen pada sibuk maen hape. Mana ada yang mau ngerjain tugas, kecuali anak-anak rajin yang bilang "ah tugas gampang, kerjain sekarang aja."

Lucas selaku ketua kelas ini, bilangin ke anak-anak yang laen kalo ngga boleh ribut-soalnya tadi udah di tegur sama staff sekolah yang lewat.

Ya gimana ya, masalahnya ketua kelasnya aja bobrok begini.

Nah udah kan, setelah 2 jam pelajaran itu kosong akhirnya bel pulang bunyi.

"Aku tunggu diluar ya, mau belanja. Nitip sesuatu?" tanya Doyoung ke Jaehyun.

Ngomong-ngomong, mata Doyoung sembab karena nangis sambil dipeluk Jaehyun kurang lebih 1 jam.

Trus dianya ketiduran disana, enak banget yekan anget-anget gitu.

"Mau, kaya biasa ya?" jawab Jaehyun tanpa noleh.

Dia lagi sibuk piket.

"Oke, aku tunggu di tempat biasa ya."

Jaehyun cuma ngangguk trus ngusak pelan rambut Doyoung dan senyum, "Makasih."

Abis itu Doyoung keluar kelas, untungnya depan kelas belom rame. Aman lah dia, ga perlu liat mas pacar yang lagi sibuk sama temennya itu.

"Kak Doyoung!"

Doyoung noleh ke arah samping, ternyata ada adek kelas kesayangannya-Jiheon.

"Hai! Kamu ngapain disini? Tumben," kata Doyoung basa-basi sambil senyum lebar.

"Nungguin temen kak, hehehe. Kakak tumben sendiri, biasanya sama yang ganteng itu," canda Jiheon trus ketawa.

Doyoung ikutan ketawa, "Temen kakak mah jelek semua dek, mana ada yang ganteng."

"Aduh itu loh yang selalu nunggu sama kak Doyoung, belanja bareng," kata si adkel gemes.

"Kak Jaehyun mungkin, yang ada dimplesnya itu?"

Jiheon ngangguk semangat, "Iya! Ganteng kan?"

"Gak."

Jiheon langsung cemberut, "Kak Doyoung mah!"

Dia cuma ketawa, "Iya iya, ganteng deh. Tapi ngga seganteng kakak, kan?"

"Sa ae lu, kalo dipuji baru demen deh," ujar Jiheon becanda.

"Dicariin loh, ternyata disini."

Jaehyun senyum pas liat Jiheon, "Hai."

Jiheon yang dinotice langsung sumringah lagi, "Hai kak!"

Doyoung ngakak, "Baru aja dia ngomongin kamu, katanya ganteng."

"KAK DOYOUNG IH!"

Jaehyun nahan tangan Jiheon yang udah ke angkat buat ngegeplak Doyoung, "Et, ga boleh kasar dek. Kasian kak Doyoung-nya habis nangis masa kamu gituin," katanya.

"Pasti gara-gara kakak, kak Doyoung nangis?" tanya Jiheon curiga sambil nunjuk Jaehyun.

"Ngaco kamu dek, malah kak Jaehyun yang nenangin kak Doyoung," ucap Doyoung malu-malu.

Jiheon natap keduanya gantian, "Hmm, kalian pacaran ya?"

Jaehyun refleks buang muka, "Ya ngga lah, yakali."

Telinganya langsung merah.

"Sini ya aku gaplok kamu, hmm," kata Doyoung trus senyum kecil.

"Katanya ga boleh kasar, kak Doyoung kasar!" seru Jiheon.

"Kamu nyebelin, suka ngaco!" seru Doyoung ga mau kalah.

Jiheon mencak-mencak, "Tapi kan aku baik, imut lagi. Kak Doyoung mah apaan, tua."

Jaehyun ketawa, sial.

"Jiheon! Kak Doyoung gak tuaa!" seru Doyoung pake nada kesel.

"Kalo ga tua, ga bakal di panggil 'kak' tau!" jawab Jiheon.

Ni anak emang gada capenya debat sama Doyoung.

"Skakmat!" serunya lagi pas liat Doyoung diem dan majuin bibir.

"Gatau ah, kesel ama Jiheon."

Jaehyun mah apa yang dari tadi dengerin mereka, cuma bisa ketawa.



[1] ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang