Suasana istana majapahit masih seperti biasanya,tidak ada hal yang mencolok pada hari ini.
cukup lama sudah,Kanaya tidak berjumpa dengan Kuti,mungkin dia sangat sibuk,sehingga tidak ada waktu untuk dirinya,pikir Kanaya.
Kuti bukanlah orang biasa dilingkungan istana,kepandaian dan kecerdasaannya telah mengantar dirinya sangat dekat dengan raja.
"tuan rakryan Kuti,ada prajurit yang ingin menghadap anda" ucap penjaga kepada Kuti.
"suruh dia masuk"Kuti benar benar telah berubah,kini dia tinggal di rumah yang besar,karena dia adalah pejabat istana.
sementara Kanaya harus tinggal di asrama bersama prajurit lainnya,karena dia prajurit biasa.
"apa kabar Kuti,kau sudah berubah sekarang" ucap Kanaya saat kali pertama bertemu Kuti,setelah sekian lama tidak bertemu.
Kuti merasa tersinggung dengan sebutan namanya langsung oleh Kanaya,baginya Kanaya sudah kurang ajar.
sang raja saja kalau memanggil dirinya dengan sebutan tuan ra.Kuti,tidak pernah menyebut namanya langsung.
"ada perlu apa kamu kesini?"
alangkah terkejutnya Kanaya dengan ucapan Kuti tersebut,dia tidak pernah menyangka jika kata kata itu keluar dari teman sejak kecilnya.
"oh...apa karena Kuti sudah jadi orang besar,dan malu berteman dengan prajurit rendahan seperti aku?" tanya Kanaya dalam hati.
"aku ingin menyampaikan sesuatu" lanjut Kanaya.
"ayo..cepat sampaikan,aku tidak punya banyak waktu"
"guru berpesan,hati hatilah dalam melangkah,ingat jati dirimu,itu pesan guru" ujar Kanaya.
bukannya Kuti senang mendengar pesan tersebut,tapi dia langsung naik pitam.
"dengar prajurit..." ucapnya sambil membentak Kanaya dan disertai jari telunjuknya didepan muka Kanaya.
"katakan pada brahmana itu,aku sudah tidak butuh lagi kata katanya" lanjut Kuti.
"apa kau tidak ingat ucapan beliau waktu kita akan ke majapahit ini?" tanya Kanaya.
"ingat,aku tidak boleh ke majapahit,dan aku akan mati eh gajah.tapi di kota raja ini tidak ada gajah,jadi yang dia ucapkan omong kosong belaka,ternyata dia tidak ingin aku jadi orang besar" urai Kuti.
merasa teman kecilnya itu sudah keluar dari jalurnya,Kanaya merasa sudah sulit untuk menyadarkan lagi.
"aku pergi Kuti" pamit Kanaya.
"tunggu dulu"
"ada apa Kuti"
"sang raja selalu memanggilku dengan sebutan tuan ra.Kuti,jadi jangan pernah kau panggil lagi aku dengan sebutan Kuti secara langsung,atau kau aku copot jadi prajurit,mengerti..."
"aku mengerti tuan ra.Kuti"Peran ra.Kuti di kerajaan majapahit memang tidak terbantahkan,diantara rakryan baru,ra.Kuti memang paling menonjol diantara dharma putra lainnya.
sementara dia tidak menyadari,jika gurunya brahmana Acaparya sangat takut jika Kuti akan seperti saat ini.
apa yang mengkhawatirkan dirinya,kini sudah menjadi kenyataan.
Kuti benar benar sudah meninggalkan jati dirinya,kini dia mulai bersikap seperti bangsawan majapahit pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADA
Fiction HistoriqueKuti adalah seorang yang cerdas dan pandai,apa yang tidak benar menurut pikirannya,maka dia akan meluruskannya. Karena ketegasan sikap ini,gurunya brahmana acaparya tidak ingin dia mengabdi di majapahit. Karena dia takut,pada suatu saat nanti dia ak...