Akhirnya Jabung tarewes dan Lembu peteng berhasil membunuh Nambi.
keberhasilan ini cukup membahagiakan bagi dyah Halayudha,karena tinggal menghitung hari,dia sudah pasti diangkat menjadi mahapatih.
tapi ada yang membuat dia juga kecewa.
ternyata rencana untuk menyerang ra.Kuti dalam perjalanan kembali ke majapahit gagal.
karena sekembalinya ke majapahit,ra.Kuti selalu bersama Jabung tarewes dan Lembu peteng.Ra.Kuti kembali melaksanakan tugas yang tertunda,yaitu membentuk prajurit bhayangkara.
dia sangat terkesan dengan mada,karena pemuda ini paling menonjol dari semuanya.
"karena kau yang terbaik mada,maka kau aku angkat sebagai kepala kelompok prajurit kamu yang berjumlah lima belas orang,kau adalah bekelnya mada"
"terima kasih tuan ra.Kuti"Raja Jayanegara tidak bisa percaya begitu saja dengan apa yang ra.Kuti katakan tentang prajurit bhayangkara,dia ingin melihat sendiri sejauh mana kemampuan prajurit bhayangkara yang akan menjadi pengawalnya.
Dibawah teriknya panas matahari,sejumlah prajurit bhayangkara berdiri dihadapan raja Jayanegara.
"hey...yang badanmu agak besar itu,ayo maju" meskipun usianya sangat muda,dalam kesehariannya raja Jayanegara tak pernah pandang usia ketika berbicara.
"siapa kamu?"
"hamba mada gusti prabhu"
"Jabung tarewes,uji dia"
"daulat gusti prabhu"
Jabung tarewes berjalan ke tengah tanah lapang,teriknya matahari sebenarnya terasa dikulit,tapi karena sang raja,siapa saja tidak akan menghiraukannya.
"aku ingin tahu,sehebat apa anak muda yang kau angkat menjadi bekel itu ra.Kuti" ucap raja Jayanegara.Jabung tarewes dan mada sudah saling berhadap hadapan,keduanya mulai pasang kuda kuda dan siap untuk saling menyerang.
"hiat.........." teriak Jabung tarewes yang memulai serangan.
beberapa pukulan langsung dia lepaskan,namun mada cukup sigap untuk menghindari pukulan pukulan tersebut.
merasa sejumlah pukulannya berhasil dihindari,Jabung tarewes mencoba untuk melepaskan tendangan,namun hasilnya sama.
"gila..,aku sudah mengeluarkan jurus terbaikku,tapi dia sanggup menghindarinya"ucap Jabung tarewes.Kini ganti Jabung tarewes yang diam,dia telah siap untuk menanti serangan mada.
"mohon maaf tuan,kini giliran saya"
"ayo serang aku"
mada lalu melompat sambil melepaskan tendangan,namun Jabung tarewes berhasil menangkisnya.
ternyata tidak sampai disitu,pukulan dan tendangan silih berganti dilepaskan oleh mada.
Jabung tarewes mulai kewalahan,dan sebuah pukulan mada mendarat telah di wajah Jabung tarewes.
" cukup..." teriak raja Jayanegara.
keduanya lalu bersalaman dan kembali ke tempat masing masing.
"aku percaya dengan pilihanmu ra.Kuti" ucap sang raja bangga.Semenjak itu mada senantiasa mengawal raja Jayanegara dimanapun dia berada.
impian anak muda masa majapahit selalu ingin menjadi bagian istana,karena dengan hidup dilingkungan istana,maka sebutan pejabat kerajaan sudah pasti mereka sandang.
impian mada tidak jauh beda dengan Kuti,yaitu menjadi orang besar.
mada selalu ingat setiap wejangan dari gurunya,brahmana Anoraga.
tiap tindakan dan perbuatan bahkan ucapan sekalipun dia selalu berhati hati.
karena gurunya juga pernah berpesan,bahwa dinding istanapun juga memiliki telinga.
hal ini membuat mada sangat berhati hati dalam bicara,karena di istana ada aturannya,dan yang bebas bicara cuma raja.
mada merasa jalan kedepan sudah sedikit terbuka,meskipun saat ini dia menjadi bekel.
tapi dia sangat yakin,bahwa suatu saat nanti,seiring berjalannya waktu dia bisa mencapai apa yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADA
Ficção HistóricaKuti adalah seorang yang cerdas dan pandai,apa yang tidak benar menurut pikirannya,maka dia akan meluruskannya. Karena ketegasan sikap ini,gurunya brahmana acaparya tidak ingin dia mengabdi di majapahit. Karena dia takut,pada suatu saat nanti dia ak...