Peristiwa Nambi

356 11 0
                                    


Nambi tidak bisa menyembunyikan kesedihannya kala menghadap raja Jayanegara,dia memohon ijin untuk istirahat selama tiga puluh hari atas kematian ayahnya Pranaraja.
dengan ucapan turut berduka cita,raja Jayanegara mengijinkan Nambi untuk pulang ke lumajang.

Selang beberapa hari kemudian,dyah Halayudha,ra.Semi dan beberapa rakryan lain pergi melayat ke lumajang.
"patih Nambi,alangkah baiknya jika anda menambah lagi hari istirahat tiga puluh hari lagi,nanti akan aku sampaikan pada raja Jayanegara" ucap dyah Halayudha.
tidak ada kecurigaan pada diri Nambi,karena dia tahu,jika selama ini dyah Halayudha sangat dekat dengan raja Jayanegara.
tanpa ada rasa kecurigaan sedikitpun,Nambi menyetujui usulan dyah Halayudha.
Pada saat dyah Halayudha kembali,ra.Semi tinggal dulu di lumajang menemani patih Nambi.

Tapi saat berada di kota raja,dyah Halayudha memutar balikkan fakta.
dia melaporkan pada raja Jayanegara,jika patih Nambi sedang mempersiapkan banyak prajurit untuk kembali mendirikan kerajaan lumajang.
sontak laporan dyah Halayudha ini cukup memanaskan telinga raja Jayanegara yang belum genap berusia dua puluh tahun tersebut.
tanpa pikir panjang dan mencari kebenarannya,dia langsung perintahkan dyah Halayudha untuk mempersiapkan penyerbuan ke lumajang.
Dyah Halayudha memimpin langsung penyerbuan ini,dia dibantu oleh Lembu peteng dan Jabung tarewes.

"tuan ra.Kuti,kamu tetap di kota raja untuk melatih para prajurit bhayangkara dan menjaga istana"
perintah raja Jayanegara pada ra.Kuti.
namun ra.Kuti mencium adanya sesuatu yang tidak beres pada laporan dyah Halayudha,namun dia belum berani bersuara.
menjelang keberangkatan ke lumajang,ada sebuah perubahan.
ternyata dyah Halayudha tidak punya keberanian dalam sebuah peperangan.
dia meminta kepada raja Jayanegara untuk menyertakan ra.Kuti,karena ra.Kuti adalah sosok yang ahli dalam menyusun sebuah siasat penyerbuan.
ternyata usul ini diterima oleh raja Jayanegara,jadilah ra.Kuti ikut serta dalam rombongan tersebut.

Pagi yang begitu cerah,alunan gamelan sayup sayup terdengar menambah indahnya suasana.
langit tak bermendung,hujan tak turun,namun tiba tiba muncul berita bagai petir yang menggelegar seantero lumajang.
patih Nambi yang sedang bercengkrama dengan ra.Semi mendadak mendapatkan laporan akan datangnya ribuan prajurit majapahit dengan membawa panji panji perang.
patih Nambi dan ra.Semi langsung kalang kabut dengan berita ini,bagaimana bisa menghadapi ribuan prajurit majapahit yang siap perang,sementara lumajang dalam keadaan tidak ada persiapan.
"bagaimana ini ra.Semi?"
"kita difitnah patih Nambi"
"kita jelaskan pada mereka,ada apa ini?"
"kalau yang memimpin penyerbuan bukan dyah Halayudha,bisa kita jelaskan,tapi kalau dia yang memimpin,percuma"
"berarti dia yang menfitnah kita?"
"benar patih Nambi,kita hadapi saja"
dengan cepat Nambi dan ra.Semi bergerak mempersiapkan prajurit yang ada guna bersiap menghadapi serbuan majapahit.

"patih Nambi.....atas perintah raja Jayanegara,kami datang untuk menghukummu" teriak dyah Halayudha dari kejahuan.
"dyah Halayudha....kau fitnah aku karena ingin menjadi patih bukan?"
balas Nambi.
ra.Kuti mulai mengatur siasat penyerbuan,dia mulai mempersiapkan prajurit panah lebih dulu.
kemudian prajurit berkuda,dan disusul prajurit jalan kaki,dengan tiga gelombang serangan ini,dia harapkan
segera mengakhiri perlawanan Nambi.

MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang