Gending Dan Pajarakan 2

345 12 4
                                    


Dyah Halayudha tidak bisa tidur nyenyak semalam,dia sangat marah pada ra.Kuti.
timbul rencana jahat pada dirinya untuk membunuh ra.Kuti sepulang dari lumajang.
"Suto wiro,kau habisi ra.Kuti dalam perjalanan kita nanti sepulang dari sini"
"baik tuanku dyah Halayudha"
"akan aku buat cerita dia mati oleh prajurit lumajang"
dyah Halayudha memang lihai dalam menyerang musuh musuhnya,dia juga sangat pandai bermain kata kata.

Dalam perjalanan,ra.Kuti tidak bisa begitu saja lupa akan masa kecilnya.
Pajarakan adalah tempat dimana dia dilahirkan dan tumbuh bersama sahabat sejatinya Kanaya.
namun sifat duniawi telah membuat ra.Kuti lupa akan jati dirinya,dia sudah tidak memandang lagi Kanaya sebagai sahabatnya,karena kedudukan tinggi yang dia sandang sebagai seorang rakryan.
saat iring iringan prajurit majapahit menuju Pajarakan,terlihat seorang brahmana sedang berdiri di tepi jalan.
brahmana itu tersenyum kepada ra.Kuti,tapi dia tidak memperhatikan senyumannya,malah ada kesan ra.Kuti membuang muka.
"semoga keselamatan selalu dicurahkan oleh dewa kepadamu,berhati hatilah dengan gajah"
brahmana Acaparya tahu,meskipun ra.Kuti seperti tidak mengakuinya sebagai guru,namun dia tetap mendoakan dirinya.
"aku akan kehilangan kedua muridku di majapahit" ucap brahmana Acaparya.
kedua muridnya di majapahit adalah ra.Kuti dan Kanaya.

"brahmana itu mendo'akanmu tuan ra.Kuti" ucap Jabung tarewes.
"dari mana kau tahu?" balas ra.Kuti.
pergerakan prajurit majapahit kian mendekati pajarakan,dan tiap penyerangan,ra.Kuti pasti mengubah siasatnya,hal ini kembali dia terapkan di Pajarakan.
"kita kepung mereka dari jalan dan depan,agar tidak lari lagi" usul ra.Kuti.
"aku setuju" dyah Halayudha menambahkan.
"Jabung tarewes menyerang dari depan,dan Lembu peteng dari belakang,ayo kita bergerak" perintah ra.Kuti.
saat bergerak maju,ra.Kuti kembali teringat pesan gurunya.
"gajah lagi..gajah lagi...,sudah tahu di kota raja tidak ada gajah,masih saja bilang gajah" ucap ra.Kuti seorang diri.
namun ucapan ra.Kuti didengar oleh Jabung tarewes.
"apa maksud tuan dengan kata gajah?"
"oh..tidak tidak,mungkin aku melamun"
Jabung tarewes merasa heran,dalam situasi akan menyerang,bisa bisanya ra.Kuti melamun.

"tuan patih Nambi,mereka bergerak dari dua arah"
"kita pecah dua kekuatan prajurit"
namun prajurit itu malah bengong dan tidak paham dengan siasat Nambi.
akhirnya Nambi sadar,dengan kekuatan prajurit yang ada,tidak mungkin membaginya menjadi dua.
"kita pertahankan benteng pajarakan ini prajurit" ujarnya pasrah.
"tuan patih Nambi..,mereka sudah terlihat..." seru prajurit yang lain.
"ayo kita mereka" ucap Nambi.
dikepung dari dua arah dengan sisa sisa prajurit yang ada memang terasa berat bagi Nambi untuk memenangkan peperangan.
"Ranggalawe dan Lembu sora,kalian teman seperjuangan mendirikan majapahit,tapi mati oleh prajurit majapahit,hal yang sama sebentar lagi juga akan aku alami" ucap Nambi untuk yang terakhir kalinya sebelum prajurit majapahit menyerang.

Serangan dari depan dan belakang,benar benar membuat prajurit lumajang kewalahan.
dengan jumlah yang tidak seimbang,mereka kini menjadi bulan bulanan prajurit majapahit yang secara perlahan lahan berhasil menerobos masuk benteng mereka.
"Nambi....dimana kau?,aku mencarimu..." teriak Lembu peteng.
dalam kondisi terdesak,beberapa prajurit lumajang berusaha menyelamatkan Nambi,tapi ternyata sudah terlambat.
"mau lari kemana kau Nambi?" ucap Jabung tarewes.
tak lama kemudian,muncul Lembu peteng.
"kita habisi berdua dia" ajak Lembu peteng.
...

MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang