6. Novel

6.8K 1.2K 703
                                    

"Enin hari ini nggak masak nanti Neng beli makan di kantin aja yaa." Ucap Kakeknya Rose yang biasa Rose panggil Aki—mengantarkannya ke sekolah. Rose mengulurkan tangannya untuk menyalimi tangan Aki dan tersenyum manis sambil menengadahkan telapak tangannya "bilang Enin, aku nggak selalu harus bawa bekal kok. Masalah makan buat aku mah gampang asal ada duit aja Ki hehehe."

Aki menepuk pucuk kepala Rose pelan lalu memberikan selembar uang 50 ribu kepada cucunya yang satu ini. "Ehehehe sayang Aki. Neng masuk ya!"

Motor Aki pergi dari hadapan Rose, Rose pun masuk ke dalam gerbang sekolah seraya memasukkan uang yang di beri Aki di dalam saku bajunya yang berada di bawah ber bendera merah putih. Dua guru berdiri di sebelah gerbang menanti muridnya yang datang untuk menyalimi mereka. Salah satunya adalah guru pembina Rose setiap olimpiade sejak kelas 10.

"Rose, gimana liburan kemarin?" Tanya guru pembina Rose itu. "Hehe seru kok Pak. Tapi saya nggak megang buku sama sekali selama liburan."

Iya lah selama libur sekolah kemarin, Rose mendaftar ikut kompetisi Point Blank Internasional walaupun hanya lolos sampai tingkat Nasional.

"Nggak apa-apa. Anggap aja refreshing. Udah sana masuk. Daftar kelas baru ada di mading biasa." Guru pembina olimpiade Rose menepuk punggung Rose agar gadis ini masuk ke dalam sekolah.

Rose melihat di ujung koridor yang terlihat dari lobby terdapat kerumunan murid yang sedang mencari kelas baru mereka. Rose pun menghampiri kerumunan tersebut. Ia melihat namanya berada di kelas 11 IPA 1, lagi. Ternyata masih tetap berada di kelas unggulan juga rankingnya yang masih berkutat di angka 1.

Sistem perubahan kelas setiap tahunnya memang berdasarkan peringkat. Semisal, murid ranking 1-40 berada di kelas IPA 1. Ranking sisanya menyusul di kelas berikutnya berdasarkan abjad. Maka jika ranking menurun, maka murid tersebut akan di tendang dari kelas awal ketika memasuki semester kedua. Bisa disimpulkan bahwa Rose selalu berada peringkat pertama di angkatan IPA dari 200 murid.

(( sistemnya kayak kelas di drama itakiss tau gaa yg klsnya A-F ))

"Eh liat deh! Pacar gue sekelas sama Jennie! Ah bisa mampus gue!"

Rose menoleh ke sumber suara. Dia adalah Una. Pacar salah satu murid tampan di angkatannya yang mempunyai nama singkatan Juki dari nama lengkapnya yang tidak lain adalah Juara Kintar. Rose ingat dia pernah di-PDKT-in sama Juki sewaktu kelas 10 tapi karena Rose cuek, Juki akhirnya mundur dan beralih ke Una.

Sedangkan Jennie? Hanya sekedar kenal nama. Salah satu pentolan IPS yang sudah mendapat cap buruk dari guru-guru. Yang Rose dengar tentang Jennie adalah sewaktu kelas 10 Jennie pernah skors sebulan karena ketahuan merokok di toilet perempuan.

Rose pun berjalan ke lantai 2 untuk menghampiri kelas barunya. Ia melihat teman-teman yang beberapa masih menetap di IPA 1. Seperti biasa Rose memilih tempat duduk di sudut kelas, paling belakang dan bersebelahan dengan tembok. Namun, sudah ada yang mengisinya. Di ujung kanan juga sudah terisi. Sisa di ujung kiri yang belum ada pasangan teman sebangkunya. Sosok lelaki—yang tidak Rose kenal—murung menunduk, membaca komik dengan telinga yang disumbat earphone– terlanjur mengisi tempat keinginan Rose.

Daripada duduk di depan, mau nggak mau sebangku aja lah sama dia sambil membatin, tau gini gue bangun lebih pagi, batin Rose.

Rose yang duduk di sebelah lelaki yang akan menjadi teman sebangkunya langsung menarik perhatian teman sekelasnya. Entah kenapa.

 Entah kenapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zodiac mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang