BAGIAN SATU

96 18 6
                                    

Senin, hari dimana katanya hari yang dibenci banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin, hari dimana katanya hari yang dibenci banyak orang. Dimana hari kita memulai aktivitas kembali setelah hari Minggu kita bisa bersantai ria. Rasanya benar-benar malas untuk memulai rutinitas. Dan rasa malas itu datang pada gadis bernama Salsa Valetta Baskoro yang rambutnya sudah dikucir dua dan dihiasi pita berwarna. Bukan tanpa alasan dirinya menguncir dua rambutnya yang sudah ia beri pita itu, ini adalah karena salah satu perintah OSIS yang harus ia lakukan untuk memenuhi syarat dalam Masa Orientasi Siswa di sekolahnya.

"Semangat dong sayang, masa MOS pertama kamu kaya males kaya gini sih." Ucap Mama Salsa, Revina Zaletta namanya.

Tangannya mengambil secukil Nasi goreng yang sudah dia buat Mama nya untuk dia dan keluarganya sarapan.
"Salsa takut gak dapet temen Ma, terus takut Kakak Osisnya galak-galak lagi," jawab dia sambil mengunyah Nasi tersebut.

"Kamu jangan takutin apa yang belum terjadi, Salsa." Ucap Papanya, Galen Ardhio Baskoro.

"Tapi kan-"

"Tapi apa hm? Khawatir boleh tapi jangan berlebihan ya. Papa yakin kok Salsa bakal punya banyak temen disana, tinggal gimana sikap Salsa nya aja." Kata Papa menyela ucapan anaknya.

Lalu Salsa mengangguk mengiyakan ucapan Papa yang ada benarnya juga.

"Tiara sama Nanda sekolah disana juga kan?" Tanya Mama

"Iya sih Ma,"

"Yaudah gak usah takut, kan ada mereka." Balas Mama nya.

"Iya deh siap, ini Salsa dianterin kan?" Tanya Salsa menatap kedua orang tua nya yang sepertinya sudah selesai sarapan.

"Iya Salsa dianterin Pak Jono, Papa biar bawa mobil sendiri aja." Kata Papa nya sambil bersiap-siap untuk pergi bekerja ke Kantor.

Mereka, Salsa dan Papa pergi ke luar rumah untuk berangkat dan diantar Mama nya sampai ke depan teras rumah.

"Papa berangkat duluan ya Sal takut telat," katanya melihat anaknya yang masih memakai sepatu sekolah yang tali nya sudah di min kali kali min, seperti apa yang diperintahkan oleh OSIS.

Salsa berdiri lalu menyalami sang Papa. "Iya Pa, Take care!"

Papa sudah memasuki mobil lalu mobilnya sudah keluar dari garasi rumah dan sudah pergi melesat ke jalanan.

"Ayo dong pake sepatunya nanti telat lho," kata Mama nya mengingatkan sembari melihat anak nya yang lelet sekali saat memakai sepatu itu.

"Iya bentar, susah ini."

Selesai, Salsa langsung berdiri dan mencium pipi Mama nya sambil tertawa. "Bawel banget mama ku ini hihihi, bye Mama Salsa berangkat ya." Ucapnya lalu sekarang menyalami tangan Mama nya,

Salsa memasuki mobil yang sudah siap untuk mengantar dia ke sekolahnya, dia menurunkan kaca mobil lalu melambaikan tangan kepada Mama nya. Dan Mobil pun mulai melaju membelah jalanan.

RANGGA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang