BAGIAN TUJUH

31 7 8
                                    

"Mau nya dimengerti tanpa mau mengerti. Dasar manusia tak tahu diri."

🌸🌸🌸🌸

Disini Rangga sekarang, di rooftop sekolah yang merupakan basecamp kedua mereka setelah warung Bi Mirah. Banyak kepulan asap rokok yang keluar dari mulut mereka,

Iya mereka, karena bukan hanya Rangga saja yang disini dan hanya Rangga lah yang tidak merokok,

Bukan tanpa sebab dia tidak merokok, karena dulu sewaktu kecil kira-kira umur 5 tahun. Rangga tidak sengaja menghisap puntung rokok yang ada dijalanan dan ternyata efek nya luar biasa bagi Rangga, Rangga langsung muntah-muntah dibuatnya. Dan sejak saat itu Rangga berjanji tidak akan pernah menghisap barang itu lagi!

"Udah Ga tenangin diri lo, gak usah didenger itu nenek lampir mulutnya emang nyebelin," Ucap Satya menenangkan Rangga yang sedang mengepalkan kedua tangannya karena emosi.

"Iya babang Rangga bener kata si BangSat, harus nya tadi lo biarin gue marahin itu nenek lampir Sat," Kata Dino ikut-ikutan,

"Halah bacot lo bekicot, mana berani lo marahin tuh nenek lampir, lawan gue aja lo kao."

"Bisa diem?" Tanya Rangga pelan dan dingin,

Saat ini Rangga sedang dalam mode senggol bacok teman teman.

Rangga ini orang nya moodyan, kalau mood nya sedang bagus bakalan satu server sama Dino, tapi kalau lagi buruk se server nya sama betina kalau lagi menstruasi.

Bu Lastri, guru sejarah di kelas sebelas. Orang nya ketus dan galak. Makanya anak-anak di sekolah sering menyebut nya dengan sebutan "nenek lampir"

Emang gak ada akhlak mereka ini,

Saat ini sedang mengajar di kelas Rangga--xi ipa 1-- menjelaskan tentang sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.

Saat sedang membenarkan letak kaca matanya, wanita itu melirik Rangga yang sedang menundukan kepalanya dan ditutupi oleh Tas dia agat tidak terlihat kalau dia sedang tertidur.

Lantas Bu Lastri pun menghampiri meja Rangga dan menjatuhkan Tas yang sengaja dia tutupi.

"Oh bagus ya kelakuan kamu, dari kelas sepuluh sampe sekarang kerjaannya tidur mulu kalau jam pelajaran ibu!" Kata nya galak

Rangga yang belum sadar pun mengucek kedua matanya lalu terkekeh, "Eh ibu, maap bu ngantuk banget abisnya."

"Ngantuk? Kamu pikir disini hanya kamu yang ngantuk Rangga?!"

"Ko bisa-bisa nya ya anak seperti kamu masih bisa naik kelas, dan aneh nya lagi malah juara di kelas." Hardik Bu lastri

"Bisa lah bu kan saya pinter," Jawab Rangga becanda lagi,

Karena emosi dengan ucapan Rangga yang seperti sedang meremehkan nya, Bu lastri pun menggebrak meja.

Brak

Semua nya pun kaget,

"Astaghfirullah," Ujar Dino kaget

"Apa orang tua kamu gak nyesel punya anak seperti kamu hah?!" Tanya nya lalu tertawa meremehkan,

Emosi karena melibatkan orang tuanya, Rangga pun berdiri dan balas menggebrak meja, "ibu denger ya, orang tua saya aja gak pernah ada bicara kaya gitu. Dan ibu seorang guru disini, apa pantas bicara seperti itu?" Tanya Rangga pelan tapi menusuk, karena takut emosi nya buncah pada guru itu lantas dia pun langsung pergi meninggalkan kelas dan menciptakan keheningan

RANGGA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang