HAPPY READING READERS KESAYANGAN AKU...
Jangan lupa tekan bintang di sebelah kiri bawah, sebelum membaca cerita ini. Terima kasih
-thera.
***
"Idar, kamu kemaren kemana sih? Aku telpon enggak aktif. Aku tanya temen-temen kamu, enggak ada yang tau. Kamu kemana?" omel gadis cantik yang kini beraa dalam pelukan Zayyan. Gadis itu Ranya Sera Pratista sahabatnya.
"Aku kekunci di perpus sama Fira, Eh... Alin, Nya," jawab laki-laki itu jujur, membuat Ranya yang berada didekapannya, langsung melepaskan dekapan itu, danmembuat Zayyan bingung.
"Kenapa enggak telpon aku atau temen-temen kamu, Sih." Ranya memberenggut dengan wajah kesal. Seolah Ranya tidak ingin Zayyan bersama Alin. Padahal Alin juga sahabatnya. Lebih tepatnya, sahabat yang sedang lupa pada mereka berdua.
"Handphone aku, sama Alin lowbat. Mau keluar lewat jendela juga enggak bisa," jawab Zayyan lembut membuat Ranya hanya menanggapinya dengan tersenyum paksa.
'Tuh kan bener,' batin Ranya.
- Flashback on
Gadis dengan piyama kuning itu, terus mengkhawatirkan sahabat laki-lakinya. Akh lebih tepat nya sahabat yang dia sukai diam-diam. Sahabatnya itu, sejak tadi tidak membaca pesannya. Bahkan, gadis itu sudah berulang kali menelpon, tapi selalu saja suara operator yang menjawab panggilannya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan hubungi beberapa saat lagi."
Akhirnya, gadis itu memutuskan untuk menelpon Aksa. Salah satu temannya dan Zayyan. Siapa tau laki- laki itu sedang bersama dengan teman-teman nya. Dan handphonenya lowbat, sehingga tidak menjawab teleponnya. Begitulah yang ada di benak gadis itu.
"Halo Sa, lo lagi sama Idar gk?"
"Lah tadi bukannya dia ke perpus, bareng sama lo? soalnya enggak ikut kumpul."
"Iya, tapi gue balik duluan, apa dia sama Abi yaa?"
"Lah, Abi sama Wira aja, dari tadi di rumah gue, Ngapa dah?"
"Hah enggak, yaudah makasih nitip salam buat yang lain,"
"Hih bucin sama Zayyan lo yak?
Yah, kasiann Zayyan-nya naksir orang lain hahahaha."
"Tai ledik lo, awas aja nyontek mtk lagi sama gue.
Enggak bakal gue kasih, mau sampe lo nangis darah juga,"
"Yah jangan dong ---"
Tut... Tut...
Gadis itu mematikan sambungannya secara sepihak. Bodo amat dengan Aksa, gadis itu malas berbicara dengan Aksa jika bukan hal penting, karena yang ada membuat naik darah.
Hati gadis itu makin cemas, karena seluruh teman-temannya tidak bersama laki-laki itu. Gadis itu Ranya, sahabat sekaligus tetangga Zayyan.
"Kamu dimana sih Idar, sampai malem gini kamu belum pulang, bikin khawatir aja," gumam Ranya yang kini tengah menatap kamar tanpa penerangan yang ada diseberang rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE (HIATUS)
Novela JuvenilSafira Aileen Alteza, Zayyan Haidar Gradapati, dan Ranya Sera Pratista sudah menjalin hubungan persahabatan sejak mereka masih kecil. Ketiganya tumbuh bersama dan seperti tidak dapat dipisahkan. Sampai suatu ketika, Safira mengalami sebuah kecelakaa...