Mahasiswa telat pasti dosen akan marah tapi kalau dosen telat justru mahasiswa malah senang. Seperti Pak Ilham sudah setengah jam beliau terlambat aku sudah menghubungi nya namun hanya centang dua. Tidak biasanya Pak Ilham seperti ini.
"Sampai jam setengah sembilan Pak Ilham belum masuk juga kita tinggal pulang ya gaes." Teriak salah satu teman sekelas.
Aku mengecek ponsel ku ternyata sebuah pesan masuk dari Pak Ilham.
Pak Ilham Dos.
Sampaikan keteman-teman untuk melihat video saya di youtube lalu jawab pertenyaan berikut. Jawaban dikirim di grup paling lambat jam 9.10.
Kutekan link muncul lah video Pak Ilham yang mengajar seperti di fitur guru ruang. Gila durasinya 45 menit. Pak Ilham kasih info jam 8.25 terus suruh nonton video yang durasinya lama. Ku share langsung doi grup.
"What the fuck... ini Pak Ilham sadis benget jadi dosen. Memang dia dulu enggak pernah jadi mahasiswa apa." Ucap Bagas emosi.
Di matkul Pak Ilham teman-teman sekelas selalu kerja sama dalam membuar tugas, bahkan kita sampai ada belajar kelompok di rumah teman tentu untuk mengecoh Pak Ilham biar tidak sama kami semua memodifikasi jawaban dengan kata-kata yang berbeda.
Akhirnya kami nobar video Pak Ilham, beruntunglah ada Flo yang bisa dikatakan cukup cerdas hingga sambil mengamati video sambil menjawab. Syukur sebelum jam di tentukan semua teman-teman sekelas sudah mengirim jawaban di grup. Sebelumnya sudah kumasukan kontak Pak Ilham di grup karena beliau yang meminta. Setelah semua mengirim Pak Ilham mengirim stiker jempol.
Selesai matkul Pak Ilham Flo mengajaku nongkrong di rumah makan padang dekat kampus. Kami membeli seporsi nasi ayah bungkus, kenapa dibungkus karena biar dapat nasinya yang banyak. Flo bisa dikatakan orang berada papa nya bekerja di beacukai tapi dia cupuk perhitungan untuk membeli sesuatu. Tak hanya kami berdua namun ada si Chen.
"Kak Karim sebentar lagi ulang tahun aku sudah membelikan kado untuknya." Flo mengambil sebuah kotak bewarna hitam. Sebuah jam tangan bermerk.
"Gila loh Flo. Emang kalau udah bucin benar-benar enggak peduli sama yang lain."
"Memangnya kamu sama Kak Karim pacaran Flo kok aku enggak tahu ya ?." Tanya ku karena Flo tidak bercerita tentang apa pun Kak Yudha juga.
"Enggak kita Cuma sahabatan."
"Awas niatnya sahabatan entar lo malah jatuh cinta."
"Doain aja lah semoga kita jodoh."
"Ternyata ada maksudnya to."
"Emang awalnya aku menganggap Kak Karim itu kaya kakak ku karena aku kan enggak punya kakak. Kak Karim itu judes tapi perhatian. Enggak tahu kapan tapi kayanya aku suka deh sama Kak Karim soalnya jantung berdetak enggak beraturan."
"Aku doain jodoh sama Kak Karim. Kalau terkabul jangan lupa traktir kita tujuh hari tujuh malam."
"Gila lu mau merampok apa gimana. Demi Kak Karim. Oke deh enggak masalah asal doa kalian manjur."
Waktu berjalan cepat tak terasa kita sudah menghabiskan tiga jam di sini ngobrol sama makan untung enggak di surir sama yang punya. Setelah itu kami pergi ke cafe tempat Flo janjian dengan Kak Karim. Flo duduk di Meja dekat jendela sedangkan aku dan Chen duduk agak jauh dari meja Flo. Tak lama Kak Karim datang, Flo dan Kak Karim terlihat asyik mengobrol meskipun sepertinya lebih banyak Flo yang mendominasi. Kak Karim memasang wajah datarnya, memang enggak bisa ya tersenyum gitu ya. Seorang pelayan membawa kue yang dipesan khusus oleh Flo, berapa rupiah yang dikeluarin Flo.
Aku dan Chen juga memesan makanan, masak iya kita enggak pesan bisa di usir nanti. Flo asyik mengoceh padahal yang ku liohat tidak ditanggapi oleh Kak Karim. Aku kembali menikmati makanan ku setelah makanan ku habis aku menengok ke arah meja Flo. Tunggu sejak kapan perempuan itu duduk disana. Seorang perempuan berjilbab dengan fashion yang modis duduk di samping Kak Karim, aku dapat melihat raut terkejut dan kecewa lalu sedih entahlah. Flo berdiri lalu pergi keluar dari cafe aku mengejar Flo yang berjalan cepat.
"Flo ada apa ?."
Ku tarik tangan Flo, Flo memeluku menumpahkan kesedihanya.
***
Aku merebahkan tubuhku diatas ranjang, aku tidak langsung pulang aku menemani Flo yang sedang patah hati. Flo tak pernah bercerita tentang kedekatanya dengan Kak Karim, sedikit membuat ku kecewa. Tapi ya sudah lah yang terpenting aku harus membuat Flo semangat lagi. Karena ada hal yang lebih membuat kita bahagia dari pada cinta. Aku mengecek phonsel ku, pesan masuk dari Pak Ilham.
Pak Ilham Dos.
Sore. Besok kamu ada waktu jeda kuliah tidak ?
Me.
Tidak pak. Saya selesai matkul jam dua.
Pak Ilham Dos.
Saya ingin kamu jadi asisten saya.
Me.
Tapi pak. Kenapa saya, saya takut pak.
Pak Ilham Dos.
Tidak ada penolakan atau nilai kamu saya kasih F.
Me.
Baik pak. Setelah matkul saya akan keruangan bapak.
Pak Ilham Dos.
Saya tunggu. Maaf mengganggu waktu mu.
Aku hanya membaca balasan dari Pak Ilham. Entah kenapa aku merasa Pak Ilham sealu saja mengganggu ku dengan dalil tugas. Muksudku ada kating yang pasti prestasinya lebih bagus dari aku tapi kenapa enggak pilih dari salah satu kating saja. Kata kating ku yang satu UKM kebetulan dia jadi asdos, Kak Rahil bilang dia menggantikan dosen mengajar jika dosen berhalangan hadir. Membantu dosen merekap nilai pokonya kaya jadi dosen gitu. Poin plusnya bisa terkenal dikalangan dosen jadi bisa membantu nilai kita lancar deh kalau dekat dengan dosen.
Tapi kalau jadi asdosnya Pak Ilham yang ada makan hati setiap hari. Pak Ilham itu judes, killer pokoknya enggak punya perasaan. Dia itu suka sekali buat susah mahasiswanya. Pantes saja belum menikah, mana ada perempuan yang mau sama dosen judes kaya Pak Ilham. Cukup ngomongin Pak Ilham.
Sekarang kita bahas Kak Yudha. Sudah dua bulan ini Kak Yudha tidak mengirimku pesan. Aku jadi ragu dengan Kak Yudha apalagi pas inget kejadian tadi. Bagaimana kalau aku Cuma jadi bahan mainan Kak Yudha. Aku kan Cuma mahasiswa sastra Korea, enggak ada yang menarik dari jurusan ku. kebanyakan tentara itu jodohnya sama yang berhiubungan kesehatan atau enggak yang profesinya glamor kaya dokter pramugari gitu. Kebanyakan loh kata ku. Apalagi Kak Yudha perwira terus ayahnya Kak Yudha pejabat terpandang. Sedangkan aku Cuma ada Bang Paksi, kalau dari profesi cukup bisa di banggakan tapi entah mengapa aku merasa enggak cocok sama Kak Yudha.
Aku membuka akun ig ku ke dua. Akun yang berisi konten kpop meme sub drama atau meme gambar. Diberanda ig ku ada foto yang familiar, aku menekan gambr tersebut subuah foto laki-laki dan perempuan tengah menikmati pemandangan laut. Mereka duduk bersampingan. Foto diambil dari belakang dan akun ig yang mengepos foto itu mentag akun Kak Yudha. Dari caption nya sepertinya mereka dekat sekali. Aku tidak mengenal perempuan itu. Selama dekat Kak Yudha aku tak begitu mengenal teman-temannya dia tak pernah bercerita banyak hal paling seputar keluarga atau pekerjaan saja.
Ketika aku melihat foto ini aku sadar akan posisi ku, Kak Yudha memang mengenalkanku pada keluarganya dia juga bilang ingin serius tapi hanya ucapan saja. Aku sadar kedekatan kami selama tiga tahun ini mungkin tidak berati apapun. Aku harus menjauhinya atau rasa suka ini akan semakin dalam dan itu akan melukai diriku sendiri.
Ada yang kangen enggak sama Hanbi. Kaya lama gk up yang ini saking asyik bikin cerita baru sama pusing karena tgs.
Doin ya semoga bisa up terus biar bisa nemenin kalian di sisa bulan ramadhan biar gk bosen nunggu atau ngerjain tugasnya.Terimakasih suport nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As if it's your last (On Going)
General FictionHanbi hanya punya Paksi sebagai keluarga. Kesibukan Paksi sebagai Creativ sebuah program acara di salah satu televisi membuat Hanbi sering berada di rumah sendiri. Pribadi Hanbi yang tertutup membuat dia tidak memiliki teman apalagi jatuh cinta. Sem...