16

423 22 7
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, Vanya sudah menyiapkan makanan di atas meja. Beberapa menit kemudian, ada suara mobil dari depan. Vanya langsung berlari ke depan untuk melihat siapa yg datang.

"Itu pasti Fatih," Ucap Vanya sambil berjalan untuk membuka pintu.

"Assalamualaikum," Ucap seseorang pria yg tak lain adalah Fatih.

"Waalaikumsalam, Fatih Haikal." Ucap Vanya yg langsung memeluk Fatih dan juga Haikal. Vanya membawakan tas kerja Fatih dan di taruh di atas meja dekat televisi.

"Aku udah siapin makanan di atas meja, kita makan yuk." Ucap Vanya sambil menggandeng suami dan anaknya.

"Yeaahh makan, ma tadi Haikal udah ketemu sama ondel-ondel yg di maksud mama. Dia jelek. Dan mama tau nggak kalo papa tadi hampir di peluk sama ondel-ondel. Hhh." Ucap Haikal sambil tertawa.

"Yg bener kmu Haikal?" Tanya Vanya pada Haikal sambil melirik tajam ke arah Fatih.

"E-nggak kok, Haikal bohong. Justru saya malah menghindar dari Tania."

"Jangan sebut nama itu." Ucap Vanya yg mulai memuncak kemarahan nya.

"I-Iya maaf, udah donk jangan ngambek." Ucap Fatih sambil meraba rambut Vanya lembut.

"Udah lupain aja, tapi awas aja kalo masih deket-deket sama tuh cewek kmu tidur di luar." Ancam Vanya pada Fatih yg bergidik ngeri.

"Ma udah jangan ngomel mulu, ntar tua loh." Ledek Haikal pada Vanya yg cemberut sja.

"Ihh anak kecil udah mulai ngeledek mamanya sendiri." Ucap Vanya sambil mencubit pipi Haikal gemas.

"Aduhh ma sakit," Ucap Haikal sambil memegangi pipinya.

"Ehh iya maaf," Ucap Vanya sambil mengelus pipi Haikal.

"Udah makan dulu, trus abis itu mandi biar tambah ganteng."

---------------

Keesokan harinya, Vanya sedang memandikan Haikal karena hari ini Haikal akan masuk ke sekolah. Fatih sudah siap untuk mengantarkan  Haikal dan Vanya ke TK Kasih Bunda.

"Ma pa ayok belangkat aku udah siap." Ucap Haikal sambil menarik-narik tangan Fatih dan Vanya.

"Iya sayang, kita berangkat." Ucap Fatih sambil menggendong Haikal sedangkan Vanya membawakan tas milik Haikal.

Sesampainya di TK kasih bunda, Fatih dan Vanya mengantar Haikal sampai depan kelas Haikal. Mereka sudah di sambut lembut oleh guru di TK Kasih Bunda.

"Assalamu'alaikum," Ucap Fatih dan Vanya bersamaan.

"Waalaikumsalam, eh pak Fatih bu Vanya." Ucap guru TK tersebut.

"Bu, ini anak kami udah siap untuk belajar." Ucap Vanya pada bu guru di TK.

"Hai Haikal, kenalin saya Bu Ami, mulai hari ini kmu belajar sama ibu ya," Ucap guru Tk yg bernama Ami dengan lembut.

"Hay bu guru," Sapa Haikal dengan senyum manis nya serta memperlihatkan lesung pipi nya.

"Ya udah kmu masuk dulu gih, nanti di dalem kita perkenalan." Ucap Ami pada Haikal dan Haikal langsung masuk ke kelas.

"Makasih ya bu, udah mau nerima anak kami." Ucap Fatih berterima kasih pada bu Ami.

"Sama-sama, saya kagum sama kalian. Padahal kalian masih muda dan memutuskan untuk menikah muda dan sekarang merawat seorang anak kecil yg dengan tega ibu nya meninggalkannya."  Bu Ami merasa iba pada Haikal. Seandainya Haikal tau kalo ibunya tega meninggalkannya sendirian di taman pasti Haikal akan sangat sedih.

Jodoh Nggak Akan Kemana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang