2

679 25 5
                                    

Sesampainya di lokasi, Vanya langsung di suruh siap² untuk take sama Panji. 

Panji dan Vanya begitu mesra saat melakukan take syuting. Banyak para fens yg menyukai kebersamaan Vanya dan Panji. Tapi kenyataanya Vanya hanya menganggap Panji sebagai teman. 

Setelah selesai syuting Vanya istirahat sebentar sambil makan siang bersama Rein.

"Vanya," Panggil seseorang pada Vanya. 

"Panji,"

"Setelah syuting lo mau kemana?" Tanya Panji pada Vanya yg melahap makanannya. 

"Nggak kemana-mana sihh, tapi gue mau jemput Revan."

"Ya udah gue anterin ya?"

"Nggak usah, gue bisa sendiri kok."

"Beneran nggak papa."

"Gue bisa sendiri, lagian gue pulang sama Rein.  Ya kan Rein?" Tanya Vanya pada Rein sambil mencubit pinggang Rein. 

"Haahhh,"

"Lo bareng gue kan?"

"I-iya, gue ada perlu sama Vanya. Jadi gue bareng Vanya. Gpp kan nji?" Ucap Rein sambil melirik sebelah matanya ke arah Vanya. 

Panji hanya menunjukkan expresi sedih karena Panji tidak bisa bersama Vanya. Panji memang semenjak syuting di pasangkan Vanya ia malah jadi suka sama Vanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 2 sore, jadwal syuting sudah selesai. Vanya dan Rein langsung menuju sekolah Revan.

Skip di dalam mobil.

"Nyok, gue mau cerita."

"Cerita aja."

"Kemarin gue ketemu cewek, cakep banget. Bahkan lebih cakep dari lo."

"Hahh maksut lo gue jelek." Teriak Vanya di samping telinga Rein.

"Nggak perlu teriak-teriak juga bambwang, telinga gue masih normal."

Saat mereka tengah asik ngobrol, tiba² Rein mendengar ada orang teriak karena ada jambret. Rein langsung turun untuk membantu seorang gadis. Tak di sangka orang yg di jambret, adalah gebetan Rein.

"Kmu nggak papa?" Tanya Rein pada gadis di depannya. 

"Aku nggak papa, tapi tas aku di jambret,"

"Ya udah kmu tunggu sini biar aku yg kejar jambret nya.?" Ucap Rein lalu mengejar jambret tersebut. 

Vanya yg masih di dalam mobil, merasa kasian dengan gadis di depan nya. Akhirnya Vanya keluar untuk membantu gadis ini.

"Lo nggak papa?" Tanya Vanya pada gadis ini. 

"Nggak papa, semoga Rein bisa dapet in tas aku."

"Tenang aja, Rein pasti berhasil. Gue tau Rein itu jago berantem. Jadi lo nggak usah khawatir."

" Ohh iya aku Chelsea. Kmu?"

"Vanya" Chelsea dan Vanya saling berjabat tangan tanda pertemanan.

"Itu dia Rein, Rein." Teriak Vanya ketika melihat Rein berlari kearahnya.

"Gimana tas aku?" Tanya Chelsea pada Rein.

"Ini tas kmu, coba cek aja ada yg ilang nggak?" Ucap Rein sambil memberikan tasnya pada Chelsea.

"Ohh oke, mkasih ya Rein."

"Iya sama², ohh iya lo mau kemana?" Tanya Rein pada Chelsea.

"Aku mau ke supermarket,"

Jodoh Nggak Akan Kemana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang