11

496 19 4
                                    


"Mmm mkasih Fatih, ya udah tante Vanya ambil pilihan bunda Airin aja." Ucap Vanya sambil tersipu malu.

"Berapa semuanya tante?" Tanya Fatih pada Sarah.

"Udah di bayar bunda kmu Fatih,"

"Ohh ya udah kalo gitu, kita pulang dulu ya tante. Tante juga jangan lupa datang ya ke pernikahan kita." Ucap Fatih.

"Iya,"

Fatih dan Vanya keluar dengan membawa gaun dan kebaya nya. Di dalam mobil Fatih dan Vanya hanya diam. Fatih pun memulai pembicaraan dengan gombalan² dan membuat Vanya Blushing.

"Vanya, dari pada diem kita main tebak-tebakan yuk." Ucap Fatih sambil fokus pada jalan di depannya.

"Boleh,"

"Aku dulu ya, Panda panda apa yang bikin seneng?" Ucap Fatih sambil tertawa.

"Apa?"

"Pandangin kamu terus setiap hari, wkwk." Ucap Fatih sambil tertawa manis. Vanya yg mendengar gombalan Fatih, langsung pipinya memerah karena blushing.

"Sekarang giliran kmu," Ucap Fatih pada Vanya mempersilahkan bikin tebak-tebakan.

"Aku perhatiin, Kamu tuh mirip deh sama bendera,"

"Kok bisa? Kenapa?"

"Soalnya bayang-bayangmu selalu berkibar di hati aku, eak." Ucap Vanya yg membuat Fatih ikut baper.

"Kmu tuhh bisa aja dehh, ohh iya kmu laper nggak?" Tanya Fatih pada Vanya

"Laper sihh,"

"Ya udah kita mampir ke kafe aku ya, kita makan di sana," Vanya mengangguk menurut. Gara-gara Fatih bikin baper Vanya, ia jadi laper.

"Oke," Fatih langsung meluncur di kafe miliknya.

Sesampainya di kafe, Fatih dan Vanya duduk berdua di dekat kolam ikan. Fatih meminta karyawannya untuk menyuguhkan makanan terfavorit di kafenya.

"Dinar," Panggil Fatih pada salah satu karyawannya.

"Iya Pak, ada yg bisa saya bantu?"

"Kmu siapkan makanan Terfavorit untuk calon istri saya,"

"Siyap pak," Ucap karyawan di kafe Fatih lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan yg di minta bosnya.

"Vanya, aku mau cerita."

"Cerita apa?"

"Aku, sebenarnya nggak pernah pacaran. Kmu adalah cinta pertama dan semoga kmu bisa jadi cinta terakhirku. Kalo kmu sebelumnya pernah pacaran nggak?"

"Pernah, bahkan gue dulu waktu SMA gue pacaran sama salah satu temen ku yg sekarang nggak tau kemana, dia dulu itu baik banget bahkan pas aku kena hukum dia yg gantiin hukuman aku. Cuman sekarang aku nggak tau dia dimana?"

"Boleh aku tau, siapa cowok itu?"

"Gue rasa itu nggak perlu di bahas dehh, soalnya kan itu masalalu, dan gue udah lupain dia. Gue udah memantapkan hati gue ke elo. Asalkan lo jangan pernah bikin gue kecewa."

"Maaf Vanya, kalo aku pengen tau banyak tentang kmu. Lagian kan kita bentar lagi nikah, aku nggak mau kalo di antara kita ada yg nyembunyiin sesuatu."

"Iya Fatih, percaya deh sama gue. Ohh iya satu lagi. Sebenarnya pas sebelum lo ngelamar gue, gue di tembak sama cowok."

"Siapa? Trus kmu Terima?"

"Nggak, gue nggak mau dia jadi pacar gue. Dan gue cuman nganggep dia sebagai sahabat. Dia itu adalah Panji partner kerja gue."

"Ohhh gitu, kapan² kenalin donk sama temen² kmu di loksyut. Biar mereka tau kalo kmu sebentar lagi mau nikah."

Jodoh Nggak Akan Kemana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang