prolog

1.6K 32 2
                                    

Fatih pov

Hari ini adalah hari pertama saya mengajar di SMP Garuda. Alhamdulillah satu bulan yg lalu saya lulus wisuda.

"Assalamu'alaikum bun yah, Fatih berangkat dulu ya." Saya mencium punggung tangan kedua orang tua saya. Saya sangat menyayangi mereka berdua.

"Waalaikumsalam, kmu sarapan dulu nak." Ucap bunda sambil mengambilkan makanan untuk ayah. 

"Fatih, sarapan di kantin aja. Fatih buru²" Karena saya buru² saya langsung berpamitan dengan kedua orang tua saya untuk berangkat ke sekolah.

Saya mengendarai motor kesayangan saya, walaupun kelihatan butut tapi motor itu adalah peninggalan dari kakek.

Saya langsung melajukan motor saya dengan kecepatan rata-rata.

Di tengah perjalanan tiba² saya hampir menabrak orang. Saya langsung turun untuk melihat keadaan gadis itu. Gadis itu terduduk di aspal depan saya.

"Mbak, mbaknya nggak papa?" Saya mencoba membantu berdiri tapi di tepis oleh gadis itu.

"Aduhhh mas gimana sihh kalo naik motor liat donk. Baju saya jadi ko----" Ucap gadis itu terpotong entah apa yg di pikirkan saya tidak tau.

"Hallo mbak, kok bengong sihh?"

"Ehh nggak, s-saya nggak papa. Maaf saya buru²." Ucap gadis itu lalu meninggalkan saya di sini.

Author pov

"Ganteng banget, tuhan menciptakan makhluk setampan cowok tadi, andai aja gue nggak buru² pasti gue bisa ngobrol sama cowok tadi." Batin gadis berpakaian drees pink selutut.

"Vanya, giliran kmu yg take." Ya gadis itu bernama Vanya. Seorang model majalah dan juga aktris sinetron.

"Vanya," Panggil seorang sutradara pada Vanya yg masih ngelamun.

"VANYA!!!!!!"

"Hahh iya,"

"Giliran kmu."

"Maaf bang, ya udah gue kesana." Ucap Vanya lalu berjalan ke arah cowok berpenampilan keren memakai jaket merah.

Satu jam Vanya syuting, akhirnya selesai juga. Vanya langsung menuju sahabat sekaligus manager Vanya yg bernama Rein.

"Vanya, gue perhatiin lo senyam senyum mulu dehh. Lo kesambet ya?"

"Ehh nggak, gue cuman teringat kejadian di jalan."

"Emang kenapa lo di jalan."

"Lo tau nggak sihh gue tadi ketemu sama cowok ganteng banget."

"Sumpah lo, ketemu di mana?"

"Di jalan,"

"Trus dia penampilannya gimana? Kendaraannya gimana? Lo kenalan ngga?"

"Nanyanya satu² donk,"

"Hehe iya,"

"Gue gk sempet kenalan tapi gue liat dia itu dandanannya kaya seorang pegawai dehh."

"Yg bener lo, trus kendaraannya?"

"Dia pakai motor butut sihh, tapi semoga bisa ketemu sama tu cowok."

"Yahh kirain motornya gaul mewah, tapi ya terserah lo sihh maunya gimana?"

"Udah ahh kita pulang aja. Gue mau tiduran di rumah." Ucap Vanya lalu pulang bersama

"Ihh lo mahh, iya udah gue ikut lo ya. Gue pengen makan masakan nyokap lo."

"Ihh lo mahh minta yg gratisan." Ucap Vanya lalu melajukan mobilnya menuju rumahnya. 

Jodoh Nggak Akan Kemana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang