14

448 21 4
                                    

Sesampainya di kafe, Fatih menuju ruangannya. Fatih ingin melihat perkembangan kafe nya.

"Vanya, aku mau ke ruangan aku dulu. Kmu kalo mau pesan makanan pesan aja." Ucap Fatih lalu pergi ke ruangannya di kafe.

"Iya, aku pesan dulu ya," Ucap Vanya lalu pergi ke lobi Kafe.

"Mbak, saya pesan balado ayam panggang satu, trus bawa juga nasinya." Ucap Vanya lada resepsionis di lobi kafe.

"Baik bu, mau bawa ke ruangan bapak Fatih atau di meja sini?"

"Biar saya yg bawa ke ruangan Fatih. Saya tunggu di sini,"

"Baik bu," Ucap resepsionis lalu pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan untuk istri bosnya.

Beberapa menit kemudian, pelayan kafe membawa nampan yg berisi pesanan Vanya.

"Bu, ini pesannya."

"Makasihh ya, kalo gitu saya ke atas dulu." Ucap Vanya sambil mengambil nampan dari pelayan kafe lalu pergi ke atas ke ruangan Fatih.

Sesampainya di ruangan Fatih, Vanya membuka pintu ruangan Fatih. Vanya melihat Fatih yg lagi sibuk dengan laptopnya.

"Fatih," Panggil Vanya pada Fatih yg sibuk dengan laptopnya.

"Ehh Vanya, ada apa?"

"Ehh ini aku bawa sarapan pagi buat kmu. Makan ya,"

"Tapi Vanya, aku masih sibuk ini."

"Kmu harus makan donk, nanti kmu sakit gimana?"

"Nggak-----" Ucap Fatih terpotong karena mulutnya di sumpel dengan sesendok nasi.

"Nahh gitu makan, aku suapin biar kmu nggak kerepotan."

"Makasihh Vanya, kmu emang istri yg baik. Terus kmu udah makan belom?"

"Belom sihh,"

"Ya udah sini aku suapin kmu," Ucap Fatih sambil mengambil sendok di tangan Vanya. Fatih memasukkan sesendok nasi di mulut Vanya.

"Fatih, aku pinjam mobil kmu ya. Aku mau belanja bahan-bahan makanan untuk di masak di rumah."

"Iya, ini. Tapi nanti kmu balik kesini ya,?" Ucap Fatih sambil memberikan kunci mobilnya pada Vanya.

"Ini kmu abisin, aku mau belanja sekarang." Ucap Vanya lalu Vanya sudah menghilang dari hadapan Fatih.

Skip Vanya.

Vanya baru sampai di supermarket, Vanya masuk ke dalam super market. Saat Vanya ingin menyebrang samping parkiran, tiba-tiba ia hampir di tabrak oleh seseorang mengendarai motornya.

"Awwww," Teriak Vanya sambil menutupi telinganya sambil memejamkan matanya. Motor tersebut berhenti hanya jarak 5 cm Vanya tertabrak.

"EHH LO TU YA KALO NAIK MOTOR LIAT-LIAT DONK. LO NGGAK LIAT ADA YG NYEBRANG. MATA LO DI MANA?" teriak Vanya sambil membentak cowok di depannya.

"Ehh lo tu jadi cewek cempreng banget sih. Nggak tau ya lo, siapa gue."

"Emang gue peduli, ENGGA!"

"Dasar cantik-cantik tapi jutek. Minggir lo!"

"Apa lo, lo nantangin gue. Sini kita berantem di sini!!" Bukannya takut Vanya malah menantang cowok itu untuk berantem.

"Nantangin nih cewek, tapi kalo di liat-liat nih cewek cakep juga. Menarik." Guman cowok itu sambil melirik penampilan Vanya dari atas sampai bawah. Vanya saat ini hanya memakai celana jeans dengan daleman kaos warna merah serta jaket warna pink di lengkapi rambut kecoklatan Vanya.

Jodoh Nggak Akan Kemana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang