He's again

14 4 0
                                    

Happy reading~

******

Chiko's pov

Sore ini aku akan latihan basket di sekolahan sepupuku, sepulang sekolah aku bersama team sekolah akan menuju ke sana. Sebelum berangkat kami terlebih dahulu mengganti pakaian kami dengan baju basket. Sesampainya di sekolahan sepupuku,kami memarkirkan mobil. Saat hendak turun dari mobil tiba-tiba ponsel ku bergetar, Mama menelfon,aku mengangkat telfon dari mama dan teman-teman yang lain menuju lapangan terlebih dahulu.

"Halo ma"

"Halo sayang,kamu sudah dirumah atau masih di sekolah?"

"Chiko disekolah fajar ma,mau latihan basket. Kenapa ma?" Tanyaku lembut

"Oh yaudah, hati-hati ya sayang. Tadinya mama mau nebeng sama kamu eh kamu nya ada urusan, yaudah have fun ya sayang"

"Iya ma, emng mama dari mana?" Balas Chiko sambil menutup pintu mobilnya

"Dari belanja bulanan,mama minta jemput sama supir aja kalau gitu"

"Iya ma, bye ma. Love you"

"Bye sayang love you too"

Setelah mama menutup telfon aku segera memasukkan ponsel ke dalam tas dan segera turun dari mobil. Aku berjalan santai menuju lapangan, tiba-tiba saja seorang memanggilku

"Eh sorry ganggu, numpang tanya boleh?"

Tanya seseorang itu padaku. Dia mengenakan seragam SMA, tingginya hanya sampai daguku saja namun cukup tinggi untuk di ukuran tubuh cewek.

"Boleh tapi bayar dulu" balasku sambil memperhatikan wajahnya

"Bayar? Ga jadi deh kalo gitu"

"Haha gitu aja dibawa serius,mau tanya apa nona manis?"balasku lagi,cukup menyenangkan mengerjai cewek ini fikirku

"Lapangan basket sebelah mana ya?"tanyanya padaku

"Hahaha aneh banget sih lo masa lapangan basket sekolah sendiri aja gatau"jawabku sambil tertawa lepas,lucu sekali cewek ini fikirku

"Gu...gue anak baru, iya..anak baru. Jad jadii belum tahu seluk beluk sekolah ini" jelasnya padaku

"Oh anak baru,ikut gue"

Aku mengajak cewek ini karena tujuan kami sama yaitu lapangan basket

"Ikut? kemana?" Dia kembali bertanya, baru saja dia mengatakan ingin pergi ke lapangan basket lalu sekarang ia bertanya ikut kemana. Apakah gadis didepanku ini sudah pikun. Cantik cantik pikun. Ucapku dalam hati sambil menahan tawa. Melihat dia menatap curiga kepadaku. Akan lebih menyenangkan jika aku kembali menjahilinya.

"Enaknya kemana? Hem?"

"Eh?"

"Kok eh? Hahaha" dia terkejut saat aku menggodanya

"Ga jadi,biar gue cari sendiri aja. Makasih"

"Hey..hey..tunggu" aku memanggilnya. Terlihat wajahnya kesal namun tetap cantik

"Apa lagi?" Jawabnya

"Katanya tadi mau ke lapangan basket giliran diajakin malah gamau,yaudah gue duluan ya" balasku sambil berjalan mendahuluinya

"Eh eh tungguin dong"

Dia mengejar ku lalu mensejajarkan langkahnya dengan langkah kakiku. Kami berjalan berdampingan dan aku tidak berniat mengajaknya berbicara lebih banyak karena kami memang belum kenal satu sama lain. Aku meliriknya dengan ekor mataku,dia diam-diam memperhatikanku. Aku tersenyum dalam hati. Bahkan kami sudah berada di bibir lapangan namun cewek ini masih setia melihat setiap inci wajahku.

OUR (Kita Adalah Sebuah Pilihan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang