Happy reading:p
*******
Sama halnya dengan kemarin,pagi ini aku mempersiapkan keperluan basketku. Saat semua kurasa lengkap, aku segera berangkat sekolah. Seperti biasa sebelum berangkat sekolah aku sarapan bersama papa dan mama
Saat baru keluar kompleks perumahan,aku melihat Sania menungguku seperti biasa, aku membunyikan klakson motorku ku dan melaju pelan. Sania menoleh dan saat mengetahui itu aku,dia langsung menyusul,kami berkendara beriringan membelah jalanan kota Jakarta di pagi hari. Sania menatapku dengan wajah sumringah. Aku sedikit terheran dengan sikapnya itu
"Kamu kenapa?" Tanyaku sambil menahan tawa
"Gapapa,aku masih baper nih" Sania mengaku
"Hahaha lebay banget sih"
"Haha kayak kamu engga aja"
"Udah ah,aku udah mau sampe byee saniaaa" ucapku sambil mengurangi kecepatan motor karena gerbang sekolahku sudah terlihat
Sedangkan Sania hanya mengacungkan jempolnya dan melaju dengan kecepatan sedang. Aku memasuki gerbang sekolah, kemudian memarkirkan motor matic ku di tempat biasa. Aku berjalan santai menuju kelas sambil menenteng tasku berisi keperluan basketku. Sesampainya dikelas , Fani menatapku heran
"Kok bawa tas 2?"
"Kita kan bakal latihan basket,gimana sih fan" ucapku pada Fani yang kini duduk disebelah ku. Bagaimana bisa Fani melupakan waktu latihan mereka
"Lo ga buka grub?" Tanyanya lagi
"Engga. Tadi abis dicharge langsung gue masukin tas" jelasku
"Yaelahh"
"Emang kenapa fan?"
"Hari ini kita ga latihan,si Yuyun ada acara sama keluarganya sepulang sekolah. Yuri juga izin hari ini sampe besok dia mau ikut orang tuanya ke luar kota"
"Dia ga masuk?" Tanyaku pada fani mengenai Yuri
"Engga. Dia berangkat pagi ini"
Aku mengangguk paham
"Tapi kan masih ada elo,kita masih bisa latihan kok" ucapku semangat
"Hehe sorry sof,gue pulang sekolah mau ngedate. Sorry ya sorry banget" ucap Fani dengan raut wajah bahagia
"Yaudah deh. Have fun yaa" aku tersenyum pada Fani
Aku tidak habis pikir cinta memang sangat berkuasa. Seperti Fani yang rela tidak latihan demi memperjuangkan cintanya. Padahal fani tau bahwa sebentar lagi perlombaan akan diadakan
******
Sekolahan sudah tampak sepi. Aku berjalan pelan menuju motorku sambil menenteng kembali tas basketku. Jangan tanya dimana Fani, karena sedari tadi saat bell berbunyi ia sudah tidak berada di sampingku lagi. Ia begitu cepat bergerak. Sesampainya dimotor,aku menaruh tas basketku di bagian depan dan kemudian mengenakan helm. Saat akan menjalankan motorku,seketika motorku lebih berat dari biasanya. Aku seperti merasa dejavu. Aku menoleh dan benar mendapati Chiko disana dengan senyum manisnya
"Mau nebeng lagi?"
"Haha engga,itu apa?" Tanya Chiko sambil mengalihkan pandangannya ke bagian depan motorku. Aku pun mengikuti arah pandangannya
"Peralatan basket"
"Engga latihan?" Tanyanya lagi
"Tadinya mau latihan,tapi anak-anak pada sibuk,jadi diliburkan" ucapku dengan raut wajah kecewa, pasalnya aku sudah sangat bersemangat sejak tadi pagi

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR (Kita Adalah Sebuah Pilihan)
Fiksi RemajaSofia dan Sania bersahabat sejak berusia 5 tahun dan bahkan bersekolah ditempat yang sama sejak TK SD bahkan SMP. Namun saat SMA mereka berpisah karena nasib baik belum memihak Suatu hari Sofia bertemu lelaki tampan saat ia mengunjungi sekolahan San...