Chapter 1

4.4K 198 15
                                    

Seseorang sedang bermain gitar di ruang musik. Ia memetik senar gitar dengan lihai. Dia adalah Son. Son sangat senang bermain musik sejak SMA. Instrumen favoritnya adalah gitar. Saat ini son sedang menunggu temannya, bukan hanya teman tapi sahabat baiknya.

Tak lama kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan masuklah Kaffa sambil membawa minuman kaleng dan beberapa makanan ringan.

"Lama banget sih", gerutu son.

"Ya maaf, kantin kan rame kalo jam segini." kata kaffa sambil memberikan minuman pesanan son.

Mereka berdua menyantap makanan mereka dengan santai sambil mendengarkan lagu. Kaffa mengeluarkan cokelat dri kantong plastik dan memakannya dgn lahap. Seketika itu, son melirik kaffa lalu tersenyum tipis.

"Kebiasaanmu ya kalo makan cokelat pasti belepotan," kata son sambil membersihkan bibir kaffa dengan jarinya. "Aku tahu kau suka cokelat, gk usah buru-buru juga makannya."

Kaffa terpaku diam saat son membersihkan bibirnya tanpa sadar pipinya mulai merah karena tersipu. Tapi untungnya son tidak menyadari hal itu.

"Oh ya, siap ini ada kelas apa? " Tanya son.

"Kebiasaanmu ya selalu lupa jadwal," ejek kaffa. "Siap ini ada kelas buk yumna."

"Ck, males banget masuk kelas dia. Ngomongnya gk jelas gk ngerti aku"

"Kau yang gk ngerti bahasa inggris malah nyalahin orang."

"Hehehe. Yaudah yuk berangkat nanti keburu telat." Ajak son.

Mereka pun pergi ke kelas buk yumna dan belajar. Belajar sabar mendengarkan celotehan buk yumna yg berbicara menggunakan bahasa Inggris.

........................

"Kaffa, kau ada rencana malam ini?" Tanya son sambil keluar dri kelas.

"Emm.. ngak ada. Kau sendri?"

"Gak ada juga."

2 org perempuan menghampiri son dan kaffa.  Mereka adalah Bian dan Win.

"Hai son. Hai kaffa." Sapa mereka serentak.

"Oh hai Bian, win" balas son sementara kaffa hanya mengangguk kecil.

"Emm.. btw kalian ada rencana gk malam ini?" Tanya Bian.

"Ngak ada tuh. Emangnya kenapa?" Jawab son.

"Kalian mau gk ikut bareng kita?" Tanya win.

"Kemana?" Kaffa

"Ke pasar malam." Win

"Ohh.. yaudah aku ikut. Kau gimana?" Son bertanya kepada kaffa.

Kaffa memikirkan ide tsb.
"Emm.. kayaknya..."

"Udh ikut aja. Kau bilang kan gk da rencana malam ini", kata son sambil merangkul kaffa.

"Tapi..." Kaffa

"Tenang aja kan ada aku" Son.

"Yaudah deh aku ikut." Kaffa.

"Nah gtu dong" kata son sembari mengelus rambut kaffa.

"Kalian aneh deh." Win.

"Aneh gimana win" Son.

"Hubungan kalian itu, ya kan bian" Win.

"Iya. Kulihat setiap hari kalian nempel terus kayak permen karet" Bian.

"Emang salah, namanya jga teman." Son

"Gk mungkin cuman teman lah. Sikap kalian satu sama lain itu lebih dri sekedar teman" Bian.

"Sahabat" Kaffa.

"Lebih dri sahabat" Bian.

"Lebih dri sahabat. Apaan dong?" Son.

"Pacar" Jawab Bian dan Win serentak.

Mendengar itu, son dan kaffa saling melihat dan karena son sedang merangkul kaffa, wajah mereka sangat dekat.

"Ini akibatnya kalo kalian terlalu sering nonton BL. Kami cuman temen kok gk lebih." Kata son mengalihkan pandangannya dri kaffa sambil melepaskan rangkulannya.

Sekilas kaffa melirik son lagi dgn tatapan kecewa.

"Ah masa sih." Goda win terkikik dengan Bian.

"Iyalah. Iya kan kaffa?" Son.

"Iya cuman teman." Kata kaffa dengan senyum yg dipaksakan.

"Emm...Kayaknya aku gk bisa deh nanti malam. Aku ada kerjaan. Aku pulang duluan ya. Bye" Kaffa pergi meninggalkan son, win dan Bian yg kebingungan.

"Lah tdi katanya bisa" Win.

"Dia kenapa? Mukanya kok cemberut." Bian.

"Gk tau" kata son sambil memandang punggung kaffa sebelum berbelok dan menghilang dri pandangan.

Bersambung.....


Ok segitu dlu ya.. maaf klo ngawur ceritanya. Masih belajar. Hehehe.
Bantu support aku ya dengan vote dan Comment.

See you in Next chapter. .

My Friend My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang