Sooyoung membuka pintu apartemen Joohyun, begitu mendengar suara bel berbunyi.
"Kamu siapa?" tanya seorang perempuan yang datang ke apartmen Joohyun.
"Kakak sendiri siapa?" tanya Sooyoung balik bertanya.
"Lah kok, malah balik nanya sih. Aku manajernya Irene, kamu sendiri kenapa bisa di sini?" tanya seorang perempuan yang ternyata menejer Irene, siapa lagi jika bukan Keyla.
"Oh," ucap Sooyoung sambil menganggukkan kepalanya.
Keyla yang mendengar Sooyoung hanya mengatakan 'oh'. Menatap kesal gadis di depannya itu. Keyla pikir setelah dia mengatakan bahwa dirinya adalah manajer Irene. Gadis di depannya akan mengatakan siapa dirinya, ternyata malah hanya menjawab satu kata yaitu 'oh'.
"Siapa yang datang Soo?" tanya Joohyun berjalan mendekati Sooyoung. "Oh kamu yang datang Key."
"Iya, btw dia siapa? Kok bisa ada di sini?" tanya Keyla sambil menunjuk Sooyoung.
"Di—" ucap Joohyun terputus.
"Kakak, punya hair dryer gak?" tanya Jisoo sambil menghampiri Joohyun.
"Ada kok, coba liat laci samping meja rias urutan kedua. Di situ ada hair dryer," jawab Joohyun.
"Oke Kak," ucap Jisoo melangkah menuju kamar Joohyun namun, tertahan oleh suara Keyla yang membuat dirinya kembali balik badan.
"Kamu bukannya gadis yang waktu itu datang ke agensi dan ngotot bertemu Irene lalu malah pergi dengan Irene?" tanya Keyla.
"Iya emang itu aku, kenapa?" tanya Jisoo.
"Kok bisa ada di sini sih? Terus ini siapa yang bukain pintu tadi?" tanya Keyla sambil menatap Jisoo dan Sooyoung bergantian.
"Itu nanti dijelasin sama Kak Joohyun," ucap Jisoo lalu malanjutkan langkahnya menuju kamar Joohyun yang sempat tertunda.
"Joohyun? Siapa Joohyun?" tanya Keyla.
"Kamu sarapan dulu sana Soo. Sama liat Jennie udah siap apa belum," ujar Joohyun sambil menepuk Sooyoung yang sedari tadi diam, sambil memperhatikan Keyla yang bingung.
"Siap Kak," ucap Sooyoung segera menuju kamarnya bersama Jennie.
Setelah melihat Sooyoung yang masuk kamar, Joohyun langsung menatap Keyla yang raut mukanya tampak bertanya-tanya.
"Mereka Adik-adik aku," ucap Joohyun, sambil mengajak Keyla untuk duduk di ruang tengah.
"Mereka berdua?" tanya Keyla tidak percaya.
"Mereka bertiga lebih tepatnya," jawab Joohyun meyakinkan Keyla.
"Tiga dari mana? Aku aja cuma liat dua. Kamu gak indigo kan?"
"Heh, ngaco deh! Yang satunya masih ada di kamar."
"Gimana bisa mereka Adik kamu? Bukannya kamu anak tunggal?"
Joohyun menggelengkan kepalanya. "Aniya, aku punya delapan adik. Selama ini aku nggak pernah mengungkapkan banyak tentang data pribadi aku, tapi CEO agensi tentu tahu tentang itu semua. Aku juga yang memintanya untuk tidak membuka banyak tentang data pribadiku ke publik."
"Sembilan? Tapi sebelumnya kamu bilang cuma tiga?"
"Yang lima lainnya, aku belum bertemu lagi dengan mereka. Kami semua itu terpisah, dan jangan tanya kenapa bisa terpisah. Karena ceritanya panjang banget."
Keyla menganggukkan kepalanya paham. "Apa Irene hanya nama panggungmu? Nama aslimu itu Joohyun?"
"Iya itu benar."