"Bae...Seulgi?"
"Ne...aku Bae Seulgi, ada apa? Kok kamu kayak kaget?" tanya gadis di hadapan Seungwan yang ternyata bernama Bae Seulgi.
Seungwan menutup mulut menggunakan kedua tangannya, tidak tahu harus melakukan apa. Ia memang menunggu hari ini datang, tapi ia juga tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat hari ini datang. Perasaannya sungguh bercampur aduk.
Pantas saja Seungwan merasa fammiliar dengan mata yang ikut tersenyum, milik gadis yang ia tabrak tempo hari. Ternyata gadis itu saudari kembarnya sendiri.
Saudari kembar yang ia cari selama sebelas tahun ini, saudari yang lahir dua menit lebih cepat darinya, saudari yang selalu merayakan ulang tahun bersamanya, tapi terhenti saat mereka berpisah. Saudari yang belajar jalan bersamanya dan saudari yang pastinya selalu menemani masa kecilnya hingga akhirnya mereka berpisah.
Seungwan tidak menyangka, jika gadis di hadapannya ini adalah kembarannya yang hilang sebelas tahun lalu.
"Uh...jadi kamu nggak mau kenalan sama aku? Kenapa kamu malah nutup mulut setelah mengetahui nama aku?" tanya Seulgi sambil menurunkan tangannya yang sebelumnya mengajak kenalan Seungwan.
Seungwan masih diam menatap Seulgi dengan keterkejutannya. Bukan dirinya tidak mau bersalaman lalu berkenalan dengan Seulgi. Dirinya hanya masih menetralkan rasa kagetnya itu.
"Apa kamu punya Adik namanya Bae Chaeyoung?" tanya Seungwan memastikan.
"Punya, kok kamu bisa tau?" tanya Seulgi bingung.
"Apakah kamu punya Kakak bernama Bae Joohyun, lalu saudara kembar bernama Bae Seungwan, serta enam Adik termasuk Bae Chaeyoung?" tanya Seungwan lagi, menghiraukan pertanyaan Seulgi sebelumnya.
"Hehhh...gimana kamu bisa mengetahui itu semua? Kita aja baru pertama kali bertemu," ujar Seulgi dengan wajah yang sangat terkejut.
Seungwan sedikit kesal melihat kelakuan Seulgi, yang sepertinya tidak menyadari maksudnya. Membuat Seungwan kembali berfikir bagaimana bisa Seulgi masuk kedokteran, tapi pikirannya sedikit lola?
Ia menghela napasnya, lalu merogoh tas yang ia bawa. Mengambil foto masa kecil dirinya dan saudarinya, yang ia punya. Lantas menunjukkannya pada Seulgi.
"Jangan bilang kamu...adalah stalker?" tanya Seulgi dengan polosnya ketika Seungwan menunjukkan foto masa kecil mereka.
"WAIT?! What? Are you kidding me?" seru Seungwan menatap Seulgi dengan tatapan tidak percaya.
Dosa kah Seungwan kalau menjitak kepala Seulgi sekarang juga? Karena ke lola-an Seulgi ini?
"Lagian kok kamu bisa punya foto kecil aku dan saudari aku coba?" tanya Seulgi tanpa merasa bersalah.
"Astaga Bae Seulgi...aku tuh Bae Seungwan!!! Peka napa sih," seru Seungwan dengan suara yang kesal.
Seungwan kira situasi ini akan mengharukan, ternyata oh ternyata. Malah jadi situasi yang menyebalkan karena tingkah Seulgi yang tidak peka.
"Oh..." ujar Seulgi sambil mengangguk dan belum menyadari perkataan Seungwan. "APAA??!!"
"Iya Seulgi, ini aku Seungwan saudari kembar kamu. Kenapa kamu nggak menyadarinya sih," keluh Seungwan meringis.
Okay, jika tadi Seungwan yang terdiam. Sekarang giliran Seulgi yang terdiam. Terdiam tidak percaya bahwa didepannya adalah saudari kembarnya yang terpisah darinya sebelas tahun lalu.
Seulgi juga tidak tahu harus bereaksi apa. Dirinya kaget, sangat kaget. Rasanya mau nangis dan senang secara bersamaan. Nangis karena akhirnya telah menemukan saudari kembarnya yang telah lama terpisah, dan senang karena akhirnya bisa kembali bersama saudari kembarnya.