This is?

100 28 48
                                    

~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~

Aku di sini,di bawah guyuran hujan saat senja menyapa, memejamkan kedua mata seolah membiarkan tetes demi tetes membasahi pipiku ,mengalir di pelupuk kesunyian hingga membasahi rentetan waktu.

Membiarkan tubuhku menari di atas rumput hijau dengan butiran air pada setiap helainya. Suara percikan seolah menjadi iringan yang tepat untuk saat ini. Menikmati aroma yang menyeruak keluar dari dalam tanah yang selalu mengingatkanku pada seseorang, seseorang yang pernah berjanji untuk selalu ada di sisiku.

Hujan kini turun lagi,namun dengan tempo yang sedikit cepat. Butiran demi butiran yang jatuh seakan menusuk kulit menciptakan rasa sakit yang mungkin tak seberapa. untuk yang kesekian kalinya, mengingatkanmu, mengingatkanmu, dan tetap mengingatkanmu. Setiap rintik pula berkaitan dengan waktu yang kita jalani tiap detiknya.

Aku merindukanmu, tiap-tiap perciknya seolah menyapa kekosongan di hati ini. Di antara aroma-aroma remahan tanah yang basah,begitu sulit ku lupakan, entah dirintik ke berapa ku mengeja namamu,mengingat senyummu saat itu, di sinipun masih sama hanya ada rasa hampa yang masih tersisa.

















"I know,aku memang buka sosok laki-laki yang sempurna,aku juga enggak bisa menuruti semua yang kamu pinta, but I promise i will always be by your side"










But,You lied to me .......Moku

.
.
.
.
.

|Started.june.2020|
©Aawosh17

Petrichor | Mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang