06. Recover

32 6 25
                                    

" I'm glad to see you like this. "

.
.
.
.
.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Jaera"panggil seseorang membuatku menoleh kebelakang, mencari asal suara itu, dan tersenyum simpul—Mark memanggil namaku.

Namun seketika senyumanku hilang, terganti dengan ekspresi bingung.

"Mark tongkat kamu?"tanyaku saat melihat Mark berjalan tanpa tongkat bantunya.

"kenapa?"balasnya sambil menghampiriku, berjalan dengan sedikit tertatih sambil menunjukkan muka cerianya—seperti biasanya.

Aku mengulum bibir sejenak"udah sembuh?"tanyaku pasalnya kemarin kulihat dia masih memakai tongkat—Mark kemarin bercerita padaku soal kakinya, bisa bisanya dia terjatuh dari tangga hingga kakinya perlu perawatan.

Kakinya sakit tapi tetap ia paksa menggunakan sepatu, dasar aneh.

"kaya yang kamu lihat, mau berdiri di sini terus?gak mau masuk kelas, ayo"ucapnya dan berjalan mendahuluiku. Sedangkan aku masih terdiam, memandang punggung Mark yang mulai menjauh.

Namun tanpaku kira, Mark menoleh mendapatiku yang masih setia menatapnya.

"what's wrong with you?, c'mon"ucapnya membuatku menggangguk dan berlari kecil—menyusulnya.

Aku dan Mark kembali berjalan, namun tiba-tiba terhenti saat pendengar perkataan salah satu mahkluk ini.

"wih bisa jalan ternyata guys, gue kira cacat"ucap Felix sambil menoleh kearah Jeno dan Hyunjin yang berdiri di sampingnya.

"ey, jangan terlalu jujur bro"kekeh Hyunjin, sedangkan Jeno hanya diam sambil membenarkan earphone yang ada di telinganya, lalu menatapku dengan tatapan datarnya.

Dia bukan Jeno yang kemarin datang kerumahku hujan-hujanan hanya karena sebuah bolpoin—tatapannya benar-benar berbeda. Dasar manusia batu.

"tolong, dijaga ya omongannya"aku menatap Felix dengan kesal.

"kenapa?, mau-maunya lo temenan sama dia, kaya gak ada temen lain aja"

"maksudnya apa ngomong kaya gitu?"

"lama-lama lo juga bakal tahu"ucap Felix sambil sedikit menarik sudut bibirnya.

"udah ra, ayo masuk kelas"ucap Mark sambil mencoba menarikku untuk kembali berjalan.

"tapi Mark, maksud Felix itu apa?"

"bukan apa-apa, gak usah dipikirin"jawabnya dengan tangan yang masih menarikku.

***

"ayo ke kantin"ucap Somi antusis, menarik tanganku yang masih memegang bolpoin,

Petrichor | Mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang