About you || Chapter 3

233 37 4
                                    

Bolehkan ku ukir kisah tentangnya dan dirimu? Alam bagi izin kah dia? Sejenak ingin ku miliki semua tentang mu. Salahkah jika ku samakan engkau dengan dirinya? Maafkan jika hati lancang memilih.

_

Jangan lupa bagi vote dan comment yy?Hehehe. 

Jazakallahu khairan kawan!

HppyReading!

_

_

_

Semua mendekat pada Gilang yang sedang memutar video dari hpnya , kecuali Fenly yang sibuk memasukkan cokelat kedalam mulutnya di kursi makan. Sesekali matanya melirik segerombol adik dan abangnya yang nampak serius itu.

"Benarkan yang gue bilang" Fenly sambil melipat kedua tangannya didepan dada begitu anak-anak usai melihat video yang direkam Gilang tadi.

"Kayak mimpi" Farhan sambil duduk dikursi, diusapnya wajahnya dengan gusar.

Shandy langsung mencubit keras pipi Farhan, membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Nah sakit kan? Berarti bukan mimpi Bambang!" Shandy dengan nada puas karena berhasil mencubit gratis Farhan.

Farhan hanya mendelik, enggan membalas Shandy yang lagi jahil itu.

"Siapa namanya?" Tanya Shandy sambil duduk di kursi kosong samping Fiki.

"Fina Bang"

"Cantik juga"

Serempak anak-anak langsung menoyor Shandy yang cengir lalu mengeluh itu "Sakit tau!"

"Bang Send sih!"Zweitson.

"Jadi kalian sempat bicara dengan dia?" Tanya Ricky pada anak-anak SMA didepannya, mengabaikan adegan barusan.

"Hfft, hampir. Tapi karena ulah seseorang rencana itu gagal. Kami malah kepergok sama Fina" Dumel Zweitson.

Ricky hanya menaikkan sebelah alisnya " Seseorang?"

Serempak Fenly, Zweitson, Fiki dan Fajri menunjuk Gilang.

"Lah, kok gue sih?!"

"Luh yang nabrak, makanya Fina tiba-tiba hilang disana dan mergokin kita" Fiki yang masih ingat tragedi tadi, sudahlah. Dia malas mengingatnya.

Bikin kesal saja.

Gilang mendelik yang kemudian dibalas juluran lidah dari Fajri dan Fiki.

"Son, luh sekelas dengan dia kan? Ngapain aja dia kalau lagi dikelas?" Tanya Farhan.

"Nggak ngapa-ngapain" Jawab Zweitson pendek.

"Dan luh Son, kenapa nggak pernah sadar kalau Fina mirip Aorora?" Selidik Shandy.

Zweitson hanya menghembuskan nafas beratnya, sedikit malas karena harus mengulang penjelasannya berapa kali.

"Gue udah bilang kan? Nggak ada yang tau tentang dia. Tadi aja gue baru tau kalau Fina bisa ngomong"

"Emang sampai separah itu?"

Zweitson mengangguk meyakinkan" Tapi, ada banyak rumor yang beredar disekolah tentang Fina"

"Rumor?" Tanya Fenly bingung.

About Her and Us || Un1ty [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang