What did I do wrong? || Chapter 10

228 32 6
                                    

Semesta memang misterius ya? Ketika kalian datang mewarnai hari ku, tiba-tiba saja semesta menarik segala bahagia yang hendak kubangun dengan mu. Semuanya mendadak abu-abu. Apa ada yang salah? Katakan letak salah ku.

_SeraphineStephanie_

_


Malam yang sunyi, bunyi alam bak nyanyian nada yang menakut-nakuti jiwa diujung jalan. Sepi nan teduh dibawah langit yang dihiasi banyak bintang, kelap-kelip bagai seorang amatir yang menghibur mata yang belum terlelap.

Dikamar Fenly anak-anak sedang termenung dalam pikirannya masing-masing. Fenly tidak mengerti atas dasar apa Kak Patrick memboikot Fina dari mereka.

"Gue nggak habis pikir sama Kak Patrick" Fenly akhirnya membuka mulut.

"Ada alasan yang kuat antara Kak Patrick dan Fina yang datang kemari. Sudah, nggak boleh kita ngebantah" Riki yang sedang menyandarkan tubuhnya di kaki Spring bad.

"Tapi kenapa? Karena Fina mirip Aorora?"

"Fenly" Tegur Farhan

Fenly menghembuskan nafasnya dengan gusar. Apa-apaan ini?

"Fina udah berubah karena kita. Dia tinggalin dunianya karena kita Bang. So, kita bakal ninggalin dia gitu aja setelah apa yang Kak Patrick bilang ke kita tadi siang? Gitu Bang?"

"Fen, sudah. Jangan buat gue ikutan marah"

"Ughh"

🍁🍁🍁

Malam terlalu cepat berakhir, diganti dengan jingga-jingga muda dilangit yang kini sedikit menghias pagi. Burung-burung kecil menari diatas angin-angin yang menyapa, daun bahkan ikut melambai pada cacing-cacing tanah yang menggeliat keluar dari sarangnya.

Fina menuntun sepedanya keluar. Waktunya sedikit tersita akibat berbicara via telpon dengan seseorang. Sudahlah, ia enggan membahasnya.

"Pagi yang baik. Punya teman? Hihihi. Thank you semestaaaaa"

🍁🍁🍁

"Sekolah yang benar!" Teriak Farhan dari dalam mobil begitu anak-anak keluar.

Zweitson membalas dengan lambaian tangan, tidak seperti Gilang dan Fenly yang sudah menghilang begitu saja dari gerbang.

"Jangan lupa bawa handuk gue ya Bang!" Fajri. Dia ada latihan basket nanti soreh.

"Oke"

Ketiganya lalu masuk kedalam sekolah begitu Farhan kembali melajukan mobilnya.

"Gue duluan" Zweitson sambil membelokkan tubuhnya kearah tangga.

Fiki mengangguk, membiarkan Zweitson menaiki tangga yang berhubungan dengan kelasnya itu.

"Ji, gue kok ngerasa ada yang aneh ya dengan suasana dirumah" Fiki tiba-tiba.

"Aneh apaan?"

Fiki nampak bingung dengan pikirannya sendiri, diusapnya rambut bagianbelakangnya dengan kasar.

"Ada sesuatu yang disembunyiin Kak Patrcik dan Ko Weny dari kita"

Fajri hanya menggaruk alisnya yang tidak gatal dengan jari telunjuknya, ia juga sadar akan situasi yang itu.

"Ada hubungannya dengan Fina, masalah Kak Patrick yang ngeboikot Fina dari kita bersangkutan dengan Kak Patrick. Tapi sudahlah, memecahkannya akan menjadi masalah serius. Dan Kak Patrick tidak ingin kita tau untuk hal itu" Fajri.

About Her and Us || Un1ty [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang