Still about you || Chapter 4

226 36 3
                                    

Langkah pertama bahwa kan kubuat kau melirik pada ku. Tapi ada apa dengan hati mu dan dunia mu? Begitu sulitkah kami masuk meski sekedar menyapa kenangan mu?

_

_

_

Heyy heyy! Jngn lupa tnggalkan vote dn comment ya!

Hppy reading!

_

_

_

Hari kamis, dua hari lagi acara Osis yang ternyata judulnya "Gelang Dana Peduli Corona" itu dimulai. Anak-anak dengan matang menyiapkan segala persiapan untuk hari H nya. Tidak ketinggalan Un1ty yang dengan mati-matian latihan untuk acara sekolahnya itu.

Sebenarnya, ada hikmahnya juga Un1ty diundang alias ada tujuan kedua setelah memenuhi undangan dari Kesu. Mereka bisa melihat Fina yang selalu digambarkan 'Misterius' oleh anak-anak dengan dekat.

"Finanya mana?" Tanya Fenly pada Zweitson sewaktu jam istirahat dimulai.

Ceritanya mereka lagi kumpul dikantin, mengisi bahan bakar yang mulai habis.

"Nggak tau. Sejak jam pertama Fina nggak muncul dalam kelas, tapi kata Jo dia ngelihat Fina jalan samping UKS, kayaknya ke taman belakang deh" Jelas Zweitson sambil menyeruput minumannya.

"Mau kemana luh?" Tanya Gilang begitu melihat Fenly bangkit dari duduknya.

"Ke Fina lah, ya sia kali ke ancol jadi patung bebek"

"Mau gue temani?" Tawar Fiki.

"Nggak ah. Ntar gagal lagi nantinya" Fenly sebelum meninggalkan meja.

Menolak tawaran adiknya adalah rencana utama, sebab enggan jika semuanya kembali kacau kalau-kalau mereka ikut lagi.

Anak-anak hanya mengangguk, membiarkan Fenly pergi dari meja mereka, menyusul Fina yang katanya ada di taman belakang.

Jarak kantin dan taman belakang sedikit jauh, harus melewati kelas seni dan ruang bahasa sebelum belok tepat disamping UKS.

Fenly menarik nafas dalam-dalam begitu sampai ditaman belakang. Fina ada di bawah pohon ek besar yang sedikit rimbun dan menakutkan itu.

Tidak ada siapa pun kecuali dirinya dan Fina sekarang. Bukankah memang taman belakang ini jarang dikunjungi oleh siswa-siswi disini?

Fenly melangkah dengan jantung yang dug-dug-dug sedari tadi. Ia berdiri dibelakang Fina yang sedang duduk diatas rumput itu.

"Seraphine..."

Yang dipanggil menoleh, tapi sedetik kemudian kembali memfokuskan pandagannya kedepan. Mengabaikan Fenly yang baru saja menyebut namanya.

Di kalau hati boleh memilih sekali lagi. Izinkah ku lukis kenangan kembali tentang mu Aorora? Meski sekarang ada pemeran pengganti yang bermain?

_Fenly Christovel.

Fenly duduk disamping Fina yang terus saja mengabaikannya, fokus pada jangkrik-jangkrik yang bermain diatas mawar-mawar merah didepannya.

"Biar ku temani"

Lagi-lagi Fina mengabaikannya, seolah-olah Fenly tidak ada disana.

About Her and Us || Un1ty [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang