Ada apa dengan mu? Gadis dengan tudung hitam yang berhasil menarik perhatian ku? Kamu siapa? Kenapa aku selalu saja rindu?
-
Terik diatas menari-nari sinarnya, terus saja menyengat kulit yang berani pada si anggun merah. Syukurlah, beberapa pohon rindang ditaman belakang bisa menjadi tameng berlindung bagi siswa-siswi disini.
Sayangnya, hanya sedikit yang biasa kesini. Angker? Anggaplah itu salah satu alasan agar mereka tidak mampir kesana.
Ia masih saja duduk dibawah pohon ek yang besar itu. Menatap nanar beberapa bunga mawar yang tak jauh dihadapannya. Dibiarkannya angin mengusap lembut wajah ovalnya, mengibarkan rambut hitamnya mengikuti helaian angin kebelakang.
"Hhh" Hembusan nafasnya digusarkan agar memecah keheningan antara dirinya dan semesta.
Dibukanya roti keju yang ia bawa dari rumah sebagai bekal makan siang dan langsung melahapnya. Di seruputnya susu coklat yang juga ada disampingnya, pendamping roti keju kesukaannya jika sedang bersantai pada jam istirahat seperti saat ini.
"Damainya" Bisiknya pelan, kembali memasukkan roti keju kedalam mulut kecilnya itu.
Benar, ia tidak suka keramaian. Itu sebabnya ia memilih membawa bekal dari rumah, enggan berdesak-desakan dikantin, bercampur dengan suara teriakan, bau keringat ughhh membayangkannya saja sudah memualkan.
Entahlah, sudah sejak kapan ia menyukai tempat ini? Bukankah karena tempat ini sedikit yang mengunjunginya? Anggap saja begitu.
Ia lalu melirik arloji putih yang melingkar manis di pergelangan kirinya, empat menit lagi bell masuk berbunyi. Ia berdiri, waktu istirahat hampir usai. Kembali dipasangkan tudung hitamnya sampai menutupi sedikit wajahnya yang putih itu, lalu beranjak kedepan menuju kelasnya.
🍁🍁🍁
"Aorora! Gue disini Ra, bertahan sebentar lagi! Ra..Gue mohon.." Serak basah tertahan. Laki-laki yang tengah bermimpi dengan menyebut nama seseorang dari tadi.
"Fen, bangun Fen!"
Malam Mei, hujan turun dengan deras kembali mengguyur Kota Jakarta. Petir dan kilat bersahutan bak letutasan merapi yang ganas. Deru angin kencang menambahkan suasana malam ini bagai badai yang dahsyat.
"Aorora.. Gue mohon, jangan sekarang Ra,kita menang..Kita menang Aororaa..Aorora!!"
"Fenly! Bangun Fen!" Seseorang mengguncang keras tubuh Fenly, alhasil Fenly langsung terbangun dari mimpinya itu. Masih terengah-engah, keringat dengan jelas bercucur deras dipelipisnya.
"Mimpi tentang Aorora lagi?" Tanya laki-laki berkacamata disampingnya yang kebetulan sekamar dengannya, Zweitson.
"Mmm" Fenly hanya bisa mengangguk, mengiyakan pertanyaan Zweitson barusan.
Pandangannya dialihkan keluar jendela. Menatap rintikan hujan yang sejak tadi turun ke bumi.
Selalu saja mimpi tentang Aorora. Selalu saja pikirannya tertuju pada gadis itu.
Apa kabar kamu sekarang Ra?.
🍁🍁🍁
Pagi ini, matahari lebih bersinar dengan terang. Mengkhianati hujan semalam, bukankah hari ini harus mendung? Lantas mengapa matahari yang menguasai alam pagi ini?
"Bang Send, liat kos kaki ku tidak?" Seorang anak laki-laki berseragam putih abu-abu muncul sambil menteng sepatu hitamnya, Fiki.
"Nggak ada dibawah sofa?" Tanya balik laki-laki yang sedang menyuapkan nasi kedalam mulutnya diruang makan dengan anak-anak yang lain, Shandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Her and Us || Un1ty [END ✔]
Novela JuvenilPenulis: Assa'adatul Kamilah Seorang gadis perempuan misterius yang berhasil menarik perhatiannya. Kenapa ada rindu dalam dada sewaktu tak sengaja melihatnya? Kamu sebenarnya siapa?