Untuk Tuan Penulis yang menggariskan takdir cerita. Kenapa kau buka lagi luka tentangnya? Atau hadiah baru yang sejenak kau titipkan? Katakan! Mengapa hadirnya membuat kami termengu seperti ini?!
_
Jazakallahu Khairan! Jangan lupa bagi vote dan Comment ya?!
HppyReading!
-
Siang ini, seperti siang-siang sebelumnya usai makan siang anak-anak kumpul diruang keluarga. Entah sekedar bercakap atau main hp, terserah. Yang penting kumpul, itu sudah cukup jika jam latihan sedang kosong.
"Andai saja Aorora masih ada, pasti lantai-lantai penuh sama kertas gambarnya" Farhan yang sedari tadi menatap foto di dinding berbingkai besi itu. Foto anak perempuan yang tengah tersenyum lebar menghadap kamera.
"Kira-kira Aorora lagi ngapain ya sekarang?" Kali ini Fiki, ia lalu merebahkan tubuhnya disamping Fajri, ikut menatap foto itu.
"Nonton kalian dari atas. Pasti bersin-bersin dia digibahin mulu sama kalian" Celoteh Shandy yang kemudian mendapat lemparan bantal dari Fiki "Kualat luh".
"Buku Aorora mana Fen?" Tanya Ricky pada Fenly yang sedari tadi diam ditempatnya itu. Yang ditanya malah asik sama pikirannya.
Cup!
Satu lemparan bantal tepat mendarat diwajahnya, membuat Fenly terlonjak sadar dari Lamunannya.
"Apaan sih Abangke!" Kesal Fenly sedikit terperanjat.
"Luh dari tadi dipanggil nggak nyahut-nyahut sih".
"Ya sudah. Apa?" Fenly masih dengan nada kesal, menatap Ricky yang tak jauh di depannya.
"Buku Aorora, mana? Bang Ricky mau baca".
"Di tas, tunggu ku ambilkan" Fenly sambil beranjak dari tempatnya.
Ia lalu Menaiki anak-anak tangga didepannya. Tidak lama ia kembali dengan buku bersampul cokelat yang selalu ia bawa kemana-mana.
"Nih Bang"
Ricky menerima buku yang disodorkan Fenly, membuka lembaran-lembaran yang ada didalamnya. Sesekali sudut bibirnya tertarik, membentuk senyum tipis disana.
"Bukannya Bang Ricky sudah membacanya puluhan kali ya? Terakhir gue liat Abang membacanya lusa kemarin" Fajri ikut-ikutan disamping Ricky.
"Nggak bisa bosan kalau Aorora yang tulis. Hehe" Ricky sambil nyengir, anak-anak hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Emang ada edisi baru?"Shandy sambil mencoba mengintip buku yang sedang dibaca Ricky dan Fajri.
"Edisi baru pala lu!"
"Yellah, ngegas aja luh Bambang" Ucap Shandy mewek.
Lagi-lagi pikiran Fenly tertuju pada perempuan misterius itu. Dan lagi-lagi ada sesak dalam dadanya. Kenapa perasaannya malah kacau? Dimana dia pernah melihatnya?
Matanya lalu menatap foto Aorora di dinding. Rasanya kembali sesak. Ada apa? Mata malaikat Aorora yang berbinar disana, redup dan bening. Siapa pun yang menatapnya akan merasa damai. Apa lagi bahagianya sekarang?
Tunggu, matanya..
"Gue dapat!" Seru Fenly.
Anak-anak sontak terlonjat kaget ditempatnya begitu Fenly tiba-tiba berteriak disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Her and Us || Un1ty [END ✔]
Teen FictionPenulis: Assa'adatul Kamilah Seorang gadis perempuan misterius yang berhasil menarik perhatiannya. Kenapa ada rindu dalam dada sewaktu tak sengaja melihatnya? Kamu sebenarnya siapa?