Don't touch me! || Chapter 11

225 35 9
                                    

Kadang penulis lucu ya? Dibuatnya panggung drama untuk ku sebagai figuran. Dang selama ini hanya menjadi pemeran pengganti saat pemeran utama tidak ada ya?Baru ku tau penulis seperti itu, tanpa paham perasaan dada yang luput dari matanya.

_SeraphineStephanie_

.TanpaDiary.

Fina merebahkan dirinya. Lelahnya. Sedikit kesal untuk hari ini, tentang permainan mereka yang berhasil membuat dirinya nyaman. Apa ada yang salah dengan Fina? Atau menginggung perasaan mereka? Sampai mereka tak ingin lagi berkawan dengannya?

Mungkin mereka masih kesal akan perlakuan Fina waktu itu, ketika dirinya membentak, mengusir dan mengerjai Fenly. Apa karena itu?

Atau haruskah Fina meminta maaf duluan? Mungkin karena egois? Anggaplah seperti itu. Pikirannya benar-benar buntu. Mungkin memang mereka tidak nyaman, atau puas karena sudah menang menariknya dari dunia gelapnya.

Fina menatap langit-langit kamarnya, penulis hebat ya menulis sesuatu seperti ini? Tidak pikirkah ia tentang dirinya? Betapa lukanya ia sekarang? Semua orang pandai bermain.

"Mungkin ini hukum alam untuk seorang anak seperti ku" Batin Fina.

"Kapan pun itu, kemari saja. Anggap kami keluarga mu" Itu perkataan Farhan. Bagaimana bisa rekaman itu tersimpan baik dalam ingatannya?

Baiklah. Masalah malu nanti saja! Fina sudah tidak tahan lagi.

🍁🍁🍁

"Gue nggak nyaman kayak gini Bang!" Fenly dengan nada tinggi.

Sudah lima belas menit mereka aishiteru didapur, Fenly tidak tahan. Ia tau anak-anak juga tidak tega melihat Fina yang didiamkan secara tiba-tiba itu.

"Sadar Fen! Ini perintah dari Kak Patrick dan Ko Weny!" Farhan yang sedari tadi menjadi lawan bicara Fenly itu sudah kesal dengan pikiran Fenly yang tidak bisa diajak kompromi.

"Disini bukan cuman gue yang suka Fina!" Lagi Fenly dengan nada tingginya" Gilang, Fiki, Aji. Kalian suka kan sama Fina?!"

"Cukup Fen!"

"Abang juga kangen sama Aorora! Dan gue tau kalau Bang Han juga peduli sama Fina!"

"Sadar Fenly! Fina bukan Aorora!"

"Biarkan gue suka sama Fina Bang!"

"Suka Fina otak lo bengkok apa?! Kak Patrick udah ngeboikot Fina dari kita!" Farhan sambil berkacak pinggang didepan Fenly. Anak-anak diam menunduk. Suasana makin panas saja, tidak ada yang berani melerai.

"Terus salah Fina apa?!"

"Itu karena Fina saudara tiri Aorora Fenly!"

Bruuk!

Suara benda jatuh dipintu. Semua mata menoleh,

Seseorang itu terjatuh ditempatnya. Lututnya lemas tidak sanggup lagi berdiri. Serasa semua sendinya mendadak rontok dari tubuhnya.

"Fina?"

Fina menatap kosong kedepan. Apa yang baru saja ia dengar? Pura-pura? Kejutan apa lagi ini Tuhan?

"Fin, ini nggak seperti yang kamu bayangin" Farhan kelu. Mendekat pada Fina yang menutup telinganya disana.

Kenapa bisa Fina ada disana?

About Her and Us || Un1ty [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang