10

1.9K 150 11
                                    

"Maksudmu?" Tanya jaehyun bingung

"Aku sudah tahu siapa diri mu saat kita berada di hotel, aku sengaja tidak mengenali mu dan meremehkan mu, itu semua rencana ku, dan kau bertindak sesuai rencana itu" kekeh sohee

"Bahkan semua nya berjalan dengan sangat tepat, sikap mu sangat mudah ku tebak, kau bahkan menjemputku sampai di bandara. Kau pikir aku akan benar benar pergi ke china? Tidak, maka dari itu aku sengaja merobek tiket ku saat sudah selesai memasukkan barang barang ku" cerita sohee

"Jelaskan dengan detail" ucap jaehyun tajam

"Kau tahu apa soal perasaan ku? 3 tahun ini aku benar benar tersiksa, mama bilang aku sudah sembuh? Tidak, aku tak pernah sembuh, aku hanya pura pura sembuh untuk nya, dan aku memakaimu sebagai alasan.." sohee menghentikan cerita nya

"Alasan untuk kematian ku" lanjut sohee membuat jaehyun terdiam

"Saat depresi, aku hanya butuh waktu 3 hari untuk mati, dan aku sudah mengurus semua nya, aku memutus hubungan ku dengan keluarga ku, lalu aku menuruti keinginan mu untuk hancur, bukankah semua berjalan dengan lancar?" Tanya sohee

"Oh ya?" Tanya jaehyun balik lalu berjalan ke arah sohee.

Dia memutar kursi sohee 180° lalu menaruh tangan nya di meja belakang sohee. Kini sohee sudah berada dalam kurungan tangan nya.

"Aku tidak yakin itu berjalan 100%, kau tidak menceritakan bagian yang di luar rencana mu?" Tanya jaehyun pelan dengan nada yang menusuk, tepat di depan muka sohee.

Sohee tak bisa berkata apapun lagi. Dia salah langkah kali ini, dan keadaan berbalik. Entah kenapa, mata jaehyun yang menatap nya membuat mulut nya terkunci rapat. Harus nya ini menjadi langkah untuk memperbaiki rencana nya yang rusak. Kejadian semalam serta pagi ini benar benar sudah di luar rencana.

"Kenapa diam hmm?" Bisik jaehyun pelan dan mematikan.

Sohee merasa pasokan udara mulai menipis di sekeliling nya. Jantung nya mulai berdetak kencang saat jaehyun mengintimidasi nya dan berada dalam kurungan tangan nya.

"Tolong.." lirih sohee membuat jaehyun diam

"..biarkan aku mati" air mata nya lolos begitu saja, dia menatap jaehyun yang ada di depan nya.

Jaehyun terdiam menatap sohee. Tangan nya bergerak merengkuh gadis itu dalam pelukan nya.

"Bukankah kau menyuruhku hancur? Aku sudah hancur" isak sohee dalam pelukan nya

"Tidak, aku merubah hukuman mu, tetaplah hidup untuk ku" ucap jaehyun

"Kau tidak boleh meninggalkan ku" lanjut nya.

Jaehyun melepas pelukan nya dan menghapus air mata yang ada di pipi sohee.

"Dengar, aku menyukai mu, kau boleh menyukai ku juga saat kau sudah selesai dengan masa lalu mu mengerti?" ucap jaehyun

"Aku kehilangan satu rahim ku" ucap sohee

"Kau pikir aku peduli? Kalau itu memberatkan ku, aku takkan merawat mu sekarang" ucap jaehyun dengan senyuman nya.

Ini pertama kali nya sohee melihat senyuman jaehyun. Senyuman dengan dimple yang membuat pria di depan nya itu terlihat manis dan menawan.

"Sekarang tenang lah, aku akan menyiapkan sarapan" lanjut jaehyun lalu membetulkan kursi sohee seperti semula.

🌺🌺🌺

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang