20

107 10 0
                                    

Momen itu hanya berlangsung dalam hitungan kurang dari tiga detik. Kimmy yang memasuki kelas lima menit menjelang bel dan mendapati kelasnya penuh dengan jubelan manusia karena adanya Reyhan di sebelah Freya, sempat mematung di ambang pintu. Tidak yakin dengan apa yang baru saja di lihatnya.

Sebuah ekspresi asing muncul sekejap di wajah Reyhan dan ditunjukkan untuk adiknya. Dan ekspresi sekejap itu mengganggu Kimmy, karena kemudian cewek itu mendapati dirinya diam-diam telah memata-matai kakak kandung Freya kapanpun kesempatan itu datang.

Ekspresi sekejap itu telah menyalakan kewaspadaan Kimmy. Sebagai anak kedua, dengan dua adik cewek yang berada dalam tanggung jawabnya, cewek itu tahu bahwa dalam setiap kebahagiaan seringkali tidak sepenuhnya seperti yang terlihat, dan dalam setiap kesedihan juga seringkali tidak sepenuhnya hanya tentang itu.

Ada yang tidak tulus dalam sikap Reyhan. Ada sesuatu dalam cara kedua matanya memandangi Freya. Sesuatu yang membuat sepasang mata berwarna coklat tua milik Kimmy terarah lurus-lurus pada Reyhan.

...

Jam kelima dan keenam, sejarah, mendadak kosong. Seketika cewek-cewek kelas XI Ipa 4 bersorak girang. mereka langsung melejit dari bangku masing-masing dan hinggap di sekeliling Reyhan. Menjadikan cowok itu benar-benar seperti matahari di pusat tata surya. tata surya yang planet-planetnya sama sekali tak beranjak dan tumpang tindih satu sama lain.

Rehan tercengang. Juga teman sebangkunya, Gellar.

" Gw pergi aja deh, " bisik Gellar. " Serem. "

Sebelum Reyhan sempat mencegah, Gellar sudah bangkit berdiri dan mencari bangku kosong terjauh. Sebenarnya Reyhan juga bisa melakukan hal yang sama. sama sekali bukan hal yang sulit mengusir gerombolan cewek-cewek yang mengerumuninya ini. Tapi cowok itu memilih tidak meninggalkan bangkunya, karena diam-diam dia sedang mencari informasi tentang adiknya. Jadi dia sengaja membiarkan dirinya terperangkap.

Reyhan memperoleh hampir semua informasi yang bisa diketahuinya. Masih takjub dengan fakta Freya mempunyai kakak dan saat ini sang kakak itu ada di tengah-tengah mereka, membuat bibir di sekelilingnya lalu ribut berceloteh tentang Freya. Sama sekali cewek-cewek itu tidak berniat mengadu. Mereka hanya takjub karena menyadari sedang mengerubungi kakak dari Freya.

" Kenapa tiba-tiba SMA Galaksi ga nyerang lagi? " Tanya Reyhan.

Bahu bahu di sekelilingnya mengedik. Reyhan jadi mengerutkan keningnya. Dia tidak tau apa yang baru saja dia tanyakan adalah jenis informasi yang sangat rahasia. Hanya delapan orang saja yang tau jawabannya termasuk Freya.

Farel, ketua kelas XI ipa 4, berjalan masuk kelas. Sepuluh menit yang lalu dia dipanggil ke ruang guru lewat pengeras suara. Guru piket memanggilnya karena Bu Nur, guru sejarah, meninggalkan pesan bahwa ada tugas yang harus dikerjakan untuk mengganti jam kosong karena urusan yang harus dihadiri nya.

Farel langsung menghampiri whiteboard. Pada bidang putih itu. dalam dua kalimat, di tulisnya tugas sejarah itu seisi kelas. Kecuali, cewek-cewe yang sedang mengerumuni Reyhan, kontan menggerutu. Enggan mereka mengeluarkan buku sejarah yang tadi dengan penuh kegembiraan mereka lempar kan kedalam laci. Melihat cewek-cewek yang sedang mengelilingi Reyhan sepertinya tidak mengetahui adanya tugas itu, Farel mengetuk-ngetuk whiteboard dengan spidol.

" Woi, cewek-cewek, ada tugas nih! " serunya, tak satu pun dari cewek-cewek itu menoleh.

" Woi.. ada tugas sejarah! " akhirnya Farel teriak keras-keras, tetap sambil mengetuk-ngetuk whiteboard dengan spidol, kali ini juga keras-keras, barulah cewek-cewek yang mengerumuni Reyhan menoleh.

" Apaan sih? Berisik, tau! Ya udah lo kerjain aja sana! " Mereka balas berseru keras.

" Dikumpulin! " Farel melotot.

Story Of The Four Girls♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang