36

43 5 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Kimmy yg hendak segera meninggalkan kelas ditahan oleh Caca.

"Coba lu jelasin apa ini!" Caca menyodorkan ponsel nya pada Kimmy.

Kimmy menghela nafas sebelum menjelaskan hubungan nya dengan Gilang kepada ke tiga teman nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kimmy menghela nafas sebelum menjelaskan hubungan nya dengan Gilang kepada ke tiga teman nya. Ia menceritakan semuanya tanpa ada yg tertinggal dari tragedi piket hingga pernyataan cinta Gilang di depan gedung kelas sebelas yg gelap.

"Terus itu Gilangnya lu gantungin?, Kim... dia orang bukan jemuran!" ujar Keyra gemas.

Kimmy terkekeh, "Yang bilang Gilang jemuran siapa"

"Sebenernya lu jadian ga sih sama Gilang?" tanya Freya.

"Kan tadi gw udah bilang.. kata Gilang dia mau ngebuktiin cinta nya dulu."

"Kalo semisal Gilang ga motong omongon lo, lo bakal terima Gilang jadi pacar lo?" tanya Caca semakin penasaran.

Kimmy tak kuasa menahan senyumnya. "Gw yakin lu semua tau jawaban nya"

Keyra, Caca, dan Freya ikut tersenyum. Entah kenapa mereka tersadar senyum Kimmy saat ini berbeda dengan senyum jail yg biasa ia tunjuk-kan, senyum ini akan muncul ketika ia mendapatkan es krim rasa vanila kesukaan nya. Senyum ini pula yg mampu membuat Gilang jatuh cinta pada Kimmy.

...

Gilang menghentikan sedan hitamnya di depam rumah Kimmy. Ia lalu melepas seat belt, tapi ia tidak beranjak dari belakang setir. Pemandangan rumah Kimmy yg sepi menciptakan sengatan yg memenuhi seluruh hati nya.

"Lu bilang... lu punya dua adik cewek dan satu satu kakak cewek. Pada kemana? Terus nyokap bokap lu?"

Kimmy menoleh, matanya sontak terbelalak, kesedihan kini nampak jelas di wajahnya. Ia tersadar ekspresi yg ia keluarkan tak seharusnya ia perlihatkan pada orang lain, walaupun Gilang bukanlah orang lain, Gilang lebih dari itu!, dengan cepat Kimmy menundukkan kepalanya.

Gilang terperanjat, ekspresi yg tidak sampai lima detik ia lihat tadi tidak pernah sama sekai ia lihat di wajah Kimmy. Apa sebenarnya yg terjadi? Ada apa dengan gadis yg dia cintai ini? Apa yg sudah Kimmy lewati selama ini? Kenapa ia baru sadar kalau ia tak pernah melihat Kimmy menangis sekalipun? Apakah gadisnya baik-baik saja? pertanyaan demi pertanyaan terus muncul di kepalanya.

"Kalo ga mau jawab gapapa kok, gw ga maksa" ujar nya lembut.

Kimmy mengangkat wajahnya perlahan. Ia terus menguatkan hatinya, membangun kembali benteng pertahanan nya yg hampir hancur. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menangis lagi di depan orang lain dan menyembunyikan semua kesedihan nya dengan 'topeng kebahagian' yg selalu ia kenakan. Dan saat ia sendiri di malam hari dengan pintu kamar tertutup rapat, AC yg sengaja ia atur paling dingin, dan lampu yg sengaja ia matikan saat itulah pertahanan nya roboh ia akan menghabiskan semalaman untuk menumpahkan air mata nya tanpa suara dan tanpa isakan.

Story Of The Four Girls♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang