Devano berjalan dengan langkah gontai.Pandangannya kosong.Dadanya sesak.Tangannya bergetar.Jantungnya berdegup sangat kencang.
"Bagaimana Dia bisa menelfonku.Bagaimana mungkinnn.Bagaimana mungkinn.Arghhh!!"
Pranggg...
Satu persatu barang yang ada disampingnya ia buang.Ia pecahkan.Pikirannya kini campur aduk.Antara percaya atau tidak.Devano yakin itu adalah nomor ponsel seseorang yang sangat Devano kenal.
"Shit!!!Kenapa dia menelfonku!Kenapa bukan yang lainn.Kenapa harus aku!Kenapaaa!"
Devano sangat terpukul.Tak bisa melakukan apa apa.
"Kenapa kau datang lagi hah!Apakah urusanmu denganku belum selesai?Kita sudah beda alam bodoh!Kenapa kamu menerorku lagi!"
Ya Devano memang pernah diteror sebelumnya.Namun,karena suatu hal terror itu berhenti.Dan Devano mulai memulai hidupnya dengan normal.
Namun,Devano salah.--------------------
+6881120507
"Hei Dev.Bagaimana
kabarmu?"Dia lalu mengirim pesan singkat yang membuat Devano sangat terkejut.
"Bagaimana dia bisa dapat nomorku yang baru.Padahal kemarin aku baru
mengganti hand phone ku dan kuganti nomorku."
"Bagaimana dia melakukan ini.Dia sudah mati! Dia sudah matii!!!!!!Arghhhhhh?!!!!!!"
Devano meluapkan emosinya yang sempat ia pendam sebelumnya.Semua orang tak tau bagaimana keadaan psikis Devano.
Ia merasa tertekan.Dia diteror.Bagaimana perasaanmu ketika kamu diterror.Bahkan kamu diterror oleh orang yang sudah meninggal.Dia juga menerror melalui handphone.
Mengirim pesan singkat.Seolah olah ingin mengungkit kejadian masa lalu.
Bagaimana mungkinnn semua ini terjadi.Devano berusaha terlihat tegar di hadapan semua teman temannya terutama Franda.Seseorang yang selalu menemaninya saat sedih maupun senang.
Dimana ada Devano disitu ada Franda.Mereka banyak digosipkan berpacaran.Ya,karena kedekatan mereka berdua.
Banyak rumor yang beredar disana.
...........................
+6883621508
"Hei Dev.Bagaimana kabarmu?"
"Aku sangat ingin
bertemu denganmu""Apakah kau baik
baik saja?""Apakah kau lebih baik
setelah aku tiada?"--------
Devano mendapatkan pesan lebih banyak lagi.Devano tau kalau itu adalah Dia.Meskipun nomornya berbeda.Devano yakin.Sangat yakin.
Dan lagi.Devano hanya mampu membaca tak mampu untuk membalas.Jarinya bergetar hebat.
Tangannya seakan tiba tiba licin membuat handphonenya jatuh.Kali ini handphonenya baik baik saja.Karna ia baru saja membeli handphone I Phone 11 Pro Max.
"Sialan!Kau selalu menerorku!Apa dulu belum cukup sehingga kau terus terusan menerorrku!!"
Setiap hari Devano dibuat gila oleh peneror itu.Devano tak habis pikir dengan penerror itu.Dia hanya bisa mengirim tanpa mau menemuinya secara langsung.
Devano ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.Apakah kematiannya saat itu dipalsukan?Ataukah dia memang benar benar orang itu?Apakah dia sudah mati bangkit kembali untuk balas dendam?
Pikirannya sekarang tak jelas.Hanya berputar putar.Tak tau apa yang harus dia lakukan.
Devano akan bersikap biasa saja seolah tidak ada yang terjadi padanya.
Devano tak ingin membuat orang orang merasa iba padanya.Tak boleh ada yang tau.Bahkan orang tuanya pun tak boleh ikut campur dalam masalah ini.