Bagian 18

7 1 0
                                    

Pagi hari di hari minggu.Udara sejuk.Pohon pohon masih terdapat embun.Jalanan agak berkabut.Devano berjalan santai menyusuri sekitar tempat tinggalnya.

Meninggalkan sedikit kenangan manis bersama Franda.Terpaksa melupakan kebersamaan dan kehangatan yang ia ciptakan berdua.

Devano berjalan ke arah jalan utama.Devano berjalan dan sedikit berlari menyusuri trotoar.Melihat sedikit demi sedikit pengendara yang berkendara di pagi ini.

Devano tak sengaja menemukan dompet jatuh tepat di depan kakinya.Dompet itu berwarna coklat bermodel seperti dompet anak muda.

Devano mengambilnya.Dan dia sangat terkejut.Dia menemukan KTP yang berusia satu minggu yang lalu.Disana tertera nama yang selama ini dicarinya.Asteavio Magenta Luminardio Guelatama.

Di KTP itu terlihat jelas nama itu.Nama yang selama ini Devano cari.Dia lebih terkejut dengan foto yang terletak di sebelah kanan.

"Ini Ando!!!Gue yakin banget ini Ando."

"Tapi kenapa nama di KTP sama nama asli bisa beda gitu ya?Apa jangan jangan dia malsuin identitasnya?Ando lebih 2 tahun lebih tua daripada gue.Tapi kenapa dia bisa gini!Apa guru semua tau?Apa franda juga tau?Apa sebenarnya tujuan dia masuk ke dunia gue?"

"Gue harus punya nomer Ando.Sekarang juga.Nah,gue minta ke Baron aja lah.Dia kan sekelas"

5 minutes later

"Gue harus tanya sekarang juga."

"Eh bentar.91?"

"Gue kaya gak asing sama nomer ini!"

"Anjirr dia yang neror gue?Asteavio Magenta Luminardio Guelatama kakak Clara yang udah nerror gue!"

"Dan dia ngebalesin dendam adiknya ke gue??"

---------

+685434649491

"Gue rasa lo udah tau gue kan?"

"Ya gue Ando alias Aestavio,kakanya clara"

"Lo sekarang bisa ngrasain kan apa yang Clara rasain?"

"Sakit kan!Apalagi Clara sampe bunuh diri gara gara loo!!"

"Hargai orang yang mencintaimu bodohhhh!!"

"Jancok!"

"Beraninya main Psikis!"

----------

"Gue harus cari Franda sekarang juga!"

Devano mencari di rumah Franda.Namun,tak kunjung ada satupun yang keluar.Biasanya hari minggu Franda pergi ke tempat olahraga.

Devano menyusulnya dengan kecepatan penuh.Tanpa helm.Tanpa pengaman lain(Jangan ditiru guys).

"Citra?Lo liat Franda kesini ga?Biasanya kalo minggu dia kesini terus."

"Emm..gue ga liat Franda daritadi.Dia ga dateng kayanya.Gak ada kabar kabar tuh."

"Kira kira lo tau ga franda pergi kemana?"

"Lo kira gue emaknya,paranormal,dukun?Ya gue gatau lah"

"Yaudah thanks!"

---------

"Gue harus kasih tau ke Franda.Kalo Ando itu palsu.Dia yang selama ini udah nerror gue.Gue takut Franda bener bener ngejauhin gue"

--------

"Lo gabakal bisa hidup tenang.Kejahatan dibalas kejahatan.Semua yang udah lo lakuin sama adek gue.Gue bakal buat sahabat lo dan lo menderita!"

------

On Shcool

"Lo liat Franda nggak?"

"Nggak.Gue ngga liat"

"Arin,Lo liat Franda gak?"

"Lo gatau?Franda ga ke sekolah"

"Kenapa?"

"Dia sakit"

"Sakit apaan?"

"Lo tanya gue mulu.Lo kan sahabatnya"

Devano berlalu begitu saja setelah menanyakan keberadaan Franda di sekolah.Tak ada jawaban baik dari setiap pertanyaan yang Devano lontarkan.

Dia sahabat Franda.Dia sangat dekat dengan Franda.Dulu.
Sekarang?Entahlah.

Devano memutuskan untuk pulang kali ini juga.Tak perduli akan mendapat hukuman apa besok.Yang terpenting sekarang devano harus tau keadaan Franda.

"Rian,gue balik.Bilang ke guru kalo gue sakit.Makasih bro!"

"Eeeh!!!" balas Rian

Devano berjalan mengendap endap.Seperti maling.Berharap tak ada satupun guru yang melihatnya.

Devano melewati gerbang belakang.Tepat di belakang sekolah dia melihat dua orang yang tak asing baginya.

Mereka berdua terlihat tengah membicarakan sesuatu yang penting.Sepenting itu sampai sampai membicarakannya di belakang sekolah.

Namun,itu tak dihiraukan Devano.Dia hanya ingin menemui Franda saja.Namun,saat itu dia mendengar sangat jelas.Mereka berdua tengah berbincang tentang balas dendam.

Devano terhenti seketika setelah mendengar kata Franda dan dirinya disebut.

Apa ini.Sebuah persekongkolan balas dendam?Dua orang membantai satu orang saja?Membalaskan dendam orang yang sudah mati?

Nothing [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang