01

829 73 14
                                    

Happy Reading...

Sinar matahari mulai masuk ke celah-celah gorden jendela kamar  seorang gadis yang sedang bergelung nyaman dengan selimutnya.

"Yaampun, anak perawan jam segini masih tidur." Teriak seorang wanita paruh baya yakni ibu dari Dasha Tarran yaitu Hani Tarran.

"Hmm." Gunam Dasha langsung menarik selimutnya sebatas kepalanya.

"Bangun Chacha." Hani menarik selimutnya dan berdecak pinggang.

"Mama ish masih ngantuk." Rengek Dasha.

"Gaada cepet bangun." Hani mulai melangkah kaki nya keluar kamar Dasha.

"Kalo gak bangun mama siram kamu." Sambungya.

"Iya ma iya ini mau bangun." Dasha bangun dari tempat tidurnya langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

"Cepet mama tunggu di bawah awas kalo lama, nanti kamu telat pergi kesekolahan." Teriak Hani kembali, langsung keluar kamar Dasha.

"Bawel amat sih punya mama."  Gerutu Dasha di kamar mandi.

Beres dengan ritual mandinya Dasha langsung memakai baju dan memoles wajahnya dengan sedikit menggunakan bedak bayi dan lip bam agar tak terlihat pucat.

Dasha melangkahkan kakinya menuju ruang makan yang di sana sudah ada kedua orang tuanya.

"Pagi semuanyaa." Sapa Dasha kepada orang tua dan abangnya.

"Pagi juga nak. Ayo makan." Ajak papa Dasha, Hendra.

"Siapp pa." Dasha mulai memakan nasi goreng yang sudah di siapkan oleh hani.

***

Dasha sudah sampai di sekolah yang selama setahun setengah ini menjadi tempat memcari ilmu.

"Hayoo." Ucap seorang pria yang mengejutkannya.

"Astagaa njun kamu ngagetin aja." Ya pria itu adalah Huang Renjun, pacarnya.

"Habisnya kamu jalan sendiri aja, tumben gak minta aku jemput?" Tanya Renjun pasalnya Dasha ini suka sekali memintanya untuk menjemput dan mengantar pulang dan pergi kesekolah.

"Iya maaf, tadi tuh aku di anterin sama papa soalnya tadi tuh papa pengen nganterin aku kesekolah." 

"Yaudah gapapa, ayo kita masuk." Ajak Renjun dengan tangan yang langsung menggenggam jari jari lentik Dasha menariknya menuju kelas.

Mereka berjalan menelusuri koridor-koridor sekolah hingga akhirnya mereka sampe di kelas Dasha. Jadi mereka tuh beda kelas Dasha kelas 11 Ipa 1 dan Renjun kelas 11 Ips 2.

"Yaudah sana masuk, belajar yang bener biar gak oon." Renjun mengacak gemas rambut Dasha.

Dasha langsung membenarkan rambut yang di acak Renjun. "Ihh kamu rambut aku berantakan kan, lagian aku tuh gak oon pinter tau." Dasha memanyunkan bibirnya.

"Iya deh yang pinter, bibir kamu jangan di gituin pengen aku cium deh."

"Kamu tuh ya bukan muhrim cium-cium mulu ih."

"Sebentar lagi juga muhrim tau yang."

"Idih kata siapa, udah ah aku mau masuk, sana kamu pulang ke habitat kamu." Dasha sedikit mendorong Renjun.

"Iya iya yaudah aku ke kelas dulu."

"Dah sayang." Pamitnya sambil mencium pipi Dasha sekilas dan langsung berlari menjauh dari Dasha.

"Ihhh Renjunnnn." Teriak Dasha, yang sudah di pastikan pipinya memerah karena malu.

Gimana-gimana?

Masih gaje kah?

Hehe maafkeun✌

Jan lupa buat komen sama votenya❤

Dijodohin | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang