15 : tidak terencana

61 17 17
                                    





Vote dulu ih. Vote ya vote!









Bagusnya sih dibaca pas udah buka, tapi sabeb ae dah.




































































'Akhirnya! Yang aku harapkan terkabul'

🐿🦉

_________________________________

"Hah? Besok??" tanya Eunri histeris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Hah? Besok??" tanya Eunri histeris. Han yang kebetulan sedang duduk bersebelahan dengan Eunri menjadi penasaran sendiri.

"Iya sayang. Besok dateng ya. Acaranya mulai jam 7 malem. Kalo bisa sih kamu udah siap jam 6," jelas Mama.

Eunri sedikit mengulum bibir.

Kenapa? Ya karena Han-kan sudah mengajaknya untuk menonton lomba basket besok sore. Enak tidak ya menolak ajakkannya itu?

"Tapi, Ma. Aku ada janji sama Han—"

"Pentingin Mama kamu dulu, Ri," tukas Han cepat. Eunri hanya menatap Han sekilas.

"Yaudah. Papa bakal kesana?" tanya Eunri.

"Ya enggaklah. Males banget Mama harus ketemu sama orang yang udah nyakitin anak Mama berkali-kali,"

Jawaban Mama sukses membuat Eunri tersenyum.

"Tunggu aku besok ya, Ma. Aku pastiin Papa baru aku bakal terpukau sama penampilan aku. Aku tutup ya,"

Eunri pun memutus sambungan telponnya.

"Kenapa?" tanya Han to the point.

"Mama besok malem nikah. Aku harus ngeliat Papa baru aku," jawab Eunri sambil tersenyum kecil.

Han hanya 'oh' saja. Padahal rencananya besok sore dirinya akan menembak Eunri, tapi selalu ada saja hambatannya.

"Besok aku ikut aja deh. Boleh gak?" usul Han. Eunri membulatkan matanya.

"Wah boleh aja tuh! Biar aku ada temennya. Eh tapi bukannya kamu besok ikut lomba basket?" tanya Eunri.

"Tinggal pake pemain pengganti gampang," jawab Han. Eunri pun tersenyum begitu tau Han akan ikut dengannya besok.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Mean It. [한지성]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang