You Mean It. [한지성]

19 : malam ini saja

"Kali ini, aku tidak ingin menyerah begitu saja. Selama bisa berjuang, kenapa tidak mencoba?"

________________________________

Han mencoba memejamkan matanya, tetapi entah mengapa kelopak matanya terus memaksa untuk terbuka. Sekarang sudah tengah malam. Dan esok Han harus kembali ke sekolah. Kalau dirinya tidak kunjung tidur, bisa-bisa saat di kelas besok dirinya akan tertidur.

Han pun memutuskan untuk membayangkan hal-hal yang membuatnya bahagia.

"Eunri, gue suka sama lo," tutur Han sambil memalingkan wajahnya yang kian memerah. Eunri yang menatap sosok di depannya ini hanya tertawa geli.

"Terus kalo suka? Kenapa emangnya?" tanya Eunri jahil.

"Eh-ehm ya... apaya, ini. Ih yaudah deh gak jadi," gagap Han sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Haha. Lucu ah saltingnya. Yaudah, gue terima kok," ujar Eunri yang sukses membuat kedua bola mata Han berbinar.

"Emang gue nawarin apa?" sekarang gantian Han yang meledek Eunri.

"Oh gak mau? Yaudah gue bisa sama Kak Lino. Gampang," ucap Eunri sambil berbalik meninggalkan Han.

"Eh Ri! Bercanda doang kok! Ri! Ri! Riri-ya!"

Panggilan Han yang terakhir sukses membuat Eunri kembali menatap sosok Han.

"Tadi lo manggil gue apa?" tanya Eunri sambil memicingkan matanya.

"Hah? Apa emangnya? Ri? Riri-ya?"

Eunri tiba-tiba tersenyum mendengar Han menyebut sebutan 'Riri-ya'. Entahlah, lucu saja kalau kata Eunri.

"Hannie-yeo," panggil Eunri.

"Apa?" sahut Han.

"Hannie-yeo," panggil Eunri lagi.

Han menghembuskan napasnya pelan, "Apa sih?".

"Hannie-yeo!" geram Eunri karena Han tidak kunjung peka dengan maksudnya.

"Astaga apa sih?? Gue gak ngerti," gerutu Han. Eunri mengerucutkan bibirnya.

"Gue manggil lo pake panggilan 'Hannie-yeo', seharusnya lo bales manggil gue pake panggilan sayang lo ke gue jugaaa," rengek Eunri yang sukses membuat Han tertawa gemas.

"Iya deh iya. Ulang gih," perintah Han yang dianggukki oleh Eunri.

"Hannie-yeo,"