9 : Han sayang Eunri

59 19 16
                                    





'Mau pegang janji aku? Aku bakal berjuang demi orang yang aku sayang apapun taruhannya'

🐿🦉

______________________________________

"Berani kasih apa kamu buat anak saya?" tanya sosok yang memakai tudung dan masker hitam pada Han

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Berani kasih apa kamu buat anak saya?" tanya sosok yang memakai tudung dan masker hitam pada Han.

Singkat kata, itu Papa.

Han merasakan sesuatu yang anyir di kerongkongannya. Lalu berakhir di rongga mulutnya. Han pun mengeluarkan sesuatu yang anyir tersebut.

Sial, darah lagi. Entah sudah berapa kali Han membuang darah dari rongga mulutnya.

"Eunri cuman ngarepin kasih sayang," jawab Han diantara napasnya yang tersengal.

Papa menendang perut Han. Membuat Han meringis kesakitan.

"Eunri masih milik saya! Kamu berani kasih apa ke saya buat dapetin Eunri hah??!!"

Gila. Papa benar-benar sudah gila.

Han hanya bisa mengatur napasnya yang mulai habis. Sungguh sangat sulit rasanya untuk mengambil napas dengan normal.

"Tolong, serahin Eunri ke saya. Saya pastiin Eunri—"

BUGH

Kalimat Han terpotong akibat satu pukulan telak mengenai rahangnya.

Sungguh, Han ingin mati saja rasanya.

Tetapi diluar dugaan Han, Papa tiba-tiba meninggalkan dirinya begitu saja.

Nah kan, memang beneran gila.

Dengan sekuat tenaga, Han mencoba untuk duduk. Ah sial, perutnya terasa sangat perih.

Dibukalah layar ponselnya. Han memutuskan untuk menghubungi Eunri. Sekedar memberi tau agar tidak perlu khawatir. Dirinya kini sudah baik-baik saja.

Tapi hasilnya nihil. Yang dihubungi tidak kunjung berhasil. Yang ada hanyalah suara operator yang memberi tau bahwa nomor yang kini dituju sedang tidak aktif.

Sejak kapan Eunri mematikan ponselnya?

Han pun merasa ada yang tidak benar. Dengan langkah yang tertatih, Han keluar dari gedung bekas ini.

Beruntung, gedung ini ternyata tidak jauh dari supermarket tempatnya berbelanja tadi.

Tanpa berpikir lama, Han pun segera pulang ke rumah. Mencoba memastikan apa yang salah.

Tetapi begitu sampai rumah, Bunda langsung berlari memeluk dirinya erat.

"Ya ampun, Han. Kamu gak apa? Ini pasti sakitkan? Ayo Bunda obatin," Bunda menarik Han untuk masuk ke dalam rumah.

You Mean It. [한지성]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang