M M B //pacar?

201 101 18
                                    

Kini sang matahari telah keluar memenuhi tugas untuk menyinari bumi ditemani suara kicauan burung.burung peliharaan tetangga.

Seorang perempuan yang tengah terlelap dirumah besarnya pun terbangun karena sang sahabat mengganggu tidurnya.

Brakkkk!

Pintu kamar terbuka dengan keras dan menimbulkan suara yang mengganggu seorang perempuan yang tidur akhirnya bangun.

Gladis POV.

Mataku membelalak Sial.tidurku terganggu padahal sedang mimpiin gue jadi istri anak pejabat yang memiliki rumah besar,kamar luas,para pelayan yang menurut, tentunya dengan pria tampan.

"Ck,apaan sih"ucap ku meringis karena suara pintu dan ternyata itu ulah dara yang sedang bertengger pada pintu.

"Ngapain lo"mataku melotot ke dara

"Hehe piss"katanya dengan membentuk jari "V".
"Lu siap-siap dis.cowok lu nunggu tuh"lanjut dara

"Hah? cowok siapa lagi jangan ngada ngada deh lu"

"Mandi,dandan,terus turun deh liat sendiri"katanya membuatku penasaran

"Aduhh ganggu aja sih.yaudah sana!"

"Yhe santai dong"ucap dara sambil menutup pintu dengan keras

Brakkkk!

"Heh sinting lo!"teriakku

Akhirnya aku cepat cepat ke kamar mandi karena rasa penasaran yang kuat setelah selesai mandi aku segera berdandan seperti yang dara katakan.

"Nah udah cantik nihh.turun ah"kataku didepan kaca.

Aku segera turun ke ruang bawah dan anehnya cuma ada dara doang.

"ni bocah ngerjain gw?"gumamku
"Heh setan mana katanya ada cowok"lanjutku kesal.

"weh santai.dia diluar noh ga gw suruh masuk"ucap dara dengan santai

"Sedeng lo tamu bukannya suruh masuk"kataku yang tambah kesal

"Lu ga inget?kita gaboleh bawa cowok miskin masuk le wilayah kita."

"Hah? dia cowok miskin?nyari gw dar?siapa dah?."

"Banyak tanya lu liat aja sendiri sana"

Karena merasa ada yang aneh aku pun segera mengintip terlebih dahulu dijendela.

"Oh shit,dia rey.Tapi kenapa dara bilang miskin dah?eh emang iyasih."gumamku

Akhirnya gladis pun keluar untuk bertemu cowok yang mengajaknya keluar tadi malam.

"Haii"sapa Rey

"Oh hai.ada apa rey?"tanya gladis

"Ada apa?kamu lupa ya?kan hari ini aku pengen jalan sama kamu."

"Oh iya hehe"

"Yuk kita berangkat sekarang biar ga makan waktu?"ajak rey

"Oke,kita naik apa?"tanyaku was-was karena takut naik motor butut itu lagi.

"Karena hari ini aku ingin menunjukkan sesuatu.aku akan memakai motor yang bagus dong."katanya

"Wahh apa motor nmax?ninja?ahh pasti mahal nih"batinku sambil tersenyum.

"Yuk"ucap nya dan aku hanya mengangguk membiarkan dia menarik tanganku.

Sesampainya ditempat motor nya parkir aku terkejut,sangat terkejut.
Disana hanya terparkir motor beat lama apa ini motor mahal?

"Taraa...yukk naik dis"ajaknya

"Kita.. seriusan ini mahal?"kataku yang masih tidak percaya.

"Iyalah.motorku yang kemarin di bengkel sebentar lagi sih udah betul tapi karena takut kelamaan jadi aku minjem teman dulu."

"Minjem teman?"

"Gapapakan dis yuk aku antar kesuatu tempat."

"Ah iya gapapa"dengan terpaksaku tersenyum

"Yuk"

Rey membawaku kesebuah taman yang memiliki danau luas dengan udara yang sejuk dan bersih.rasanya kekesalan diriku seketika Hilang karena suasana taman ini.

"Gladis"rey menyadarkan ku dari lamunan

"Ah ya rey?"

"Boleh aku bicara sesuatu?"

"Ya tentu kenapa?"

"Sebelumnya maaf kalau lancang, sebenarnya saat kita tabrakan entah kenapa melihat matamu jantungku menjadi berdegup kencang,pertemuan kita kedua berhasil meyakinkanku bahwa aku mencintaimu.."

"A-apa?"kataku tidak percaya

"Ya.maka hari ini aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu sangat mencintaimu.mungkin ini yang dinamakan cinta pandangan pertama?"

Aku tidak percaya ini semua.Sial, jantungku berdebar-debar.kenapa harus sama dia sih? kenapa tidak sama cowokku dulu yang tajir.

"Gladis?"rey membuyarkan lamunanku.
"Mungkin kamu ga percaya dan ekhem,gladis maukan kamu menjadi pacar dan perempuan pertama dan terakhirku?"

Aku hanya terdiam dan refleks kepalaku mengangguk

"Hah serius?"rey terkejut dan mengeluarkan plastik yang berisi cincin (?).

"Anjir kenapa ngangguk coba"batinku
"I-iya rey dan apa itu?"

"Aku akan memberikan cincin ini bertanda kamu milikku dan aku juga memakainya"kata rey sambil memasang cincin tersebut.

"Rey ini kenapa cincinnya kotor?"

"Oh ini tadi sisa terakhir kata abangnya yaudah deh kubeli"katanya

"Abangnya?"

"Iya tadi aku berhenti saat Abang mainan dijalan saat kerumahmu"

"Hah,ini mainan?kamu serius gak sih sama aku? kenapa ga di toko cincin saja"ucapku kesal

"Kenapa memang? menurutku sama saja untuk apa mahal-mahal nih ya ini aja harganya 20ribu 2 cincin padahal mah harusnya 10 ribu saja."

Aku tidak abis fikir sama jalan pikir rey yang sangat pelit.baiklah aku tidak bisa menahan diriku lagi

"Rey ayo pulang"

"Eh kenapa?ini masih siang"

"Antar aku pulang atau aku pulang sendiri"ancamku dengan kesal

"Oke oke baiklah"

Dan rey mengantarku pulang kerumah dengan raut yang masih kesal aku hanya diam saja.ketika sampai aku langsung masuk ke rumah tanpa berkata apapun ke rey.rey yang melihatnya hanya tersenyum dan pergi.

Brakkk!!

Aku membanting pintu semua rumah ini dan masuk ke kamar tidak peduli pada dara yang meneriaki ku dengan umpatan kotornya.

To be continued..

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Hallo terimakasih dan sampai jumpa di next chapter..

-cha













My Medit Boyfriend{Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang