Author POV.
Seorang perempuan yang menatap gundah handphone nya itu,berjalan bolak-balik tak tentu,entah apa yang dipikirkannya.
"Duh mampus gw bales apa nih"ucap gladis menatap handphone nya.
Gladis kini diambang kebingungan mendapat chat dari pacar,pacarnya(?).Dia masih kesal karena kejadian itu tapi tidak dapat dipungkiri bahwa kini ia bahagia bahkan jauh lebih bahagia daripada hari biasanya.Tapi ia masih tak terima dengan kekasihnya yang sangat pelit.
Gladis pov.
"Duh mampus gw bales apa nih"
"Gausah bales lah ya"
"Tapi kasian juga"
"Argh udh lah".
Rey
Hai pacar lagi apa?
Maaf ya ga ngabarin tadi ada urusan hehe.Ga ngapa-ngapain.
gpp."Huft setidaknya gw ga begitu berharap sekarang"gumamku.
Author pov.
Siang ini gladis dan dara akan berbelanja kebutuhannya yang habis disebuah pasar swalayan di dekat daerahnya.Ketika mereka hendak mencari-cari,tidak sengaja dara bertemu dengan 'mantannya'.
Fyi,dara itu 11 12 sama gladis eh bahkan dialah guru gladis hehe,dia gak pernah sayang beneran ke semua cowoknya yang diincar hanya hartanya saja.
"Hai dara!"
Dara dan gladis yang sedang mencari-cari barang pun menoleh ke sumber suara.Dara terkejut saat melihat siapa yang memanggil tapi segera dia menormalkan ekspresinya kembali.
"Loh aji?haii"ucap dara
"Wah dara makin cantik aja ya duh jadi garela nih diputusin hehe"ucap aji dengan gaya coolnya.
"Kayaknya bisa nih dimanfaatkan lagi hihi"ucap dara dalam hati
"Eh hehe makasih kamu juga tambah ganteng ji"najis banget tambah dara dalam hati."Ekhem"ujar gladis.
Gladis POV.
Kini aku sedang berada ditengah-tengah orang sedeng, bagaimana tidak dara sedang bicara manis dengan mantannya dan gw yakin dia lagi rencanain sesuatu.
"Pasti balikan"ucapku dalam hati
"Eh hehe makasih kamu juga tambah ganteng ji"ucap dara sambil senyum 'manis'
"Nahkan"ucapku dalam hati sambil memutar bola mata dengan malas.
"Ekhem" udah gatahan lagi gw.
"Eh maaf ji aku sama gladis lanjut belanja dulu ya kalo ada sesuatu yang ingin disampaikan chat aja ke nomerku yang dulu masih sama kok"
"Kalian mau belanja?"kata aji.
"Hem"ucapku dengan jengkel.
"Iya ji kenapa?"kata dara
"Gimana kalo aku temanin,aku bayar deh tapi dengan satu syarat"ucap aji.
"Wah serius syaratnya apa ji?"kata dara dan aku hanya memutar bola mataku saja.
"Kita balikan yuk dar mau gak?"
"Nahkan ujungnya juga balikan kenapa basa-basi mulu"gumamku.
"Mau-mau!"ujar dara antusias.
"Yaudah yuk sayang"
"Hello masih ada orang"kataku dengan jengkel.
"Hehe gladis gw ama dara aja ya yang beli barangnya sebagai gantinya lu belanja sepuas lu ya"ujar aji
"Heh?gw pulangnya gimana?"
"Plis ya dis gw mau berduaan nih"ucap dara memelas.
"Nih ambil lu pulang naik taksi aja ya"ujar aji sambil memberi beberapa lembar uang berwarna merah.
"Yayaya terserah sini"ucapku sambil merebut uang aji kan lumayan.
"Dahh gladisss"
______________
Sekarang gladis sedang menunggu taksi dipinggir jalan depan swalayan,ketika ia sedang mencari-cari dia melihat seseorang yang sepertinya dia kenal.
Gladis memicingkan matanya melihat seseorang berbicara di telepon yang ingin menaiki mobil
"Ituu si rey bukan sih?"
"Kok naik mobil mahal sih?"
"Ah bukanlah"
"Kayaknya gw mesti pastiin kebih deket lagi"
Sementara diseberang sana.
"Baiklah segera kamu atasi"
"Ya saya akan kesana dan pastikan orang itu tidak masuk ke ruangan saya lagi"
"Oke saya segera berangkat"
"Hah?dia sebenarnya kerja apa sih padahal dia orang medit tapi kayak milliader aja"gumamku
"Lah dibukain segala pintunya udah kayak bos aja"
"Aduh kayaknya gw salah liat deh dari penampilan bukan rey banget.Halah paling itu orang mirip rey kan didunia ini kita ada 7 kembaran udahlah jangan dipikirkan"
"Taksii!"ucap gw sambil melambaikan tangan
To be continued..
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Hopu u like it👉👈
-cha
KAMU SEDANG MEMBACA
My Medit Boyfriend{Completed}
Teen FictionFirst story,Enjoy this story with ease✨. Remaja jaman sekarang kebanyakan mengartikan kata 'pacaran' untuk kesenangan pribadi entah seperti salah satu pihak irit biaya atau hanya menggunakan kata itu untuk dipublikasikan seakan mereka 'laku'. Seper...