Irene menoleh ke arah ruang tamu. Tidak ada suara Mark lagi membuatnya berhenti masak dan berlalu sebentar ke sana.
Ternyata Wendy sudah pulang kerja. Pantas saja tidak ada suara dan mainannya terlihat terbengkalai di atas karpet saat Wendy mengajak Mark pergi ke luar rumah.
Sekarang Irene bisa masak dengan tenang. Wendy sudah ada dan bergantian sekarang suaminya yang menjaga Mark selagi ia masak.
" Sayang, aku keluar sebentar ya."
" Eodi?"
"Beli es krim."
Irene mengangguk dari arah dapur. Ia melihat Wendy masih menggendong Mark yang ia bawa keluar rumah lagi setelah izin dengan istrinya.
Wendy menduduki Mark di atas motornya. Ia segera menyusul setelah melepas jas kerjanya dan ia lempar begitu saja ke dalam mobilnya.
" Okat..okat!!" Seru Mark seraya dengan Wendy yang mengangguk manut sambil terduduk di atas motornya.
Akhirnya mereka berlalu bersama ke luar pagar rumah. Wendy menyapa seperti biasa satpam rumahnya yang tersenyum lebar melihat Mark di pelukan Wendy.
Tangan kiri Wendy sibuk memegangi tubuh Mark karena takut dia jatuh. Sedangkan tangan kanan menarik pedal gas motornya. Membawa pelan di pinggir jalan menuju supermarket untuk membelikan Mark es krim dan cokelat.
Sampai di sana, Wendy mendorong pintu supermarket. Menurunkan Mark yang lari sana sini di sekitaran rak makanan.
" Mark..." Panggil Wendy setelah ia mendapatkan cokelat batangan. Mark menutup mulutnya. Ia berlari dari Wendy yang mencari dirinya di sekitaran jalan lemari rak makanan.
" Mark, dimana nak?" Wendy mencari Mark yang bersembunyi di ujung rak. Ia terduduk jongkok di sana sambil sibuk berdesis diam pada seseorang yang terkejut melihat anak kecil di dekatnya.
" Sstt..iam...iamm.." kata Mark pada wanita itu yang tersenyum tawa mengangguk manut pada si kecil.
" Mark!" Wendy berjalan mendekati lemari rak makanan ringan.
" Oh! Jennie!" Ia bertemu dengan Jennie yang ikut berdesis menyuruh Wendy agar diam. Wendy melirik Mark di dekat kaki Jennie. Ia melompat berseru saat Wendy mendapatkannya.
" Nakalnya!!" Ucap Wendy sambil mengangkat gendong Mark yang masih tertawa senang.
" Oppa sendirian?"
" Mhh. Irene ada di rumah." Jawab Wendy.
" Dengan siapa?" Tanya balik Wendy.
" Supirku."
" Datanglah ke rumah. Makan malam dengan kami." Ajak Wendy sambil berjalan menuju kasir diikuti oleh Jennie di belakangnya.
" Unnie masak?"
" Mhh. Datanglah. Irene masak banyak."
" Nanti aku hubungi lagi." Wendy mengangguk manut saja. Dia mengambil satu cap besar es krim lagi untuk membelikan Jennie.
" Uhh...gomawo..." Seru Jennie melihat Wendy yang mengangkat alisnya sekilas sambil memberikan kartu ATM nya pada kasir.
" Keponakan Oppa?" Jennie mengelus rambut Mark. Si kecil sibuk mengemut jarinya sambil bersandar di bahu Wendy.
" Mhh. Anak kakakku." Jennie mengangguk. Ia tersenyum lebar melihat Mark menatap dirinya sambil tersenyum imut sesekali.
" Okat!" Mark mengangkat sandaran tubuhnya. Ia menoleh ke belakang melihat Wendy menunjukkan cokelat karena sudah di beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret ✓ [C]
Fiksi PenggemarNikah diam2, status suami istri juga diam-diam. " Secret..." - Wenrene. SLOW UPDATE