Ep. 1 - Alpha dan Omeganya

541 56 34
                                    

[Ruang A1 - Kinjo Sukai, Kimata Syoya]

Tirai katun pada jendela kamar nomor A1 tersibak setengah, mengirimkan angin sejuk yang bercampur hangat mentari sore masuk ke dalam ruangan kamar asrama dengan atmosfer dingin yang dihuni sepasang alpha dan omega bermarga Kinjo dan Kimata.

Setelah melakukan rapat darurat yang melibatkan tim medis utama nasional, telah diputuskan bahwa untuk sementara pasangan alpha dan omega yang terlibat dalam insiden kebocoran gas pheromone enhancher diisolasi di dalam asrama milik Shiratsuyu Academy. Ya, tepat di sini.

Shiratsuyu Academy, bukanlah tempat yang sama sekali asing bagi Syoya. Ia sudah menghabiskan lebih dari empat musim di sini, belajar, bergaul, bersosialisasi, melakukan eksperimen, dan menemukan sosok yang sudi menerima sisi baik dan buruknya sebagai manusia. Sahabatnya.

Pemuda yang sejak beberapa hari lalu menginjak usia 20 tahun itu memilih duduk diam di satu sisi tempat tidur, sorot mata di balik lensa minus kacamata terpaku pada lantai keramik di bawah kaki telanjang yang dingin. Punggung yang sedikit membungkuk membelakangi satu-satunya sumber cahaya dari arah barat, yang semakin meredup seiring berjalannya waktu.

Di sisi yang berlawanan, Sukai melakukan hal yang sama. Putra salah satu politikus ternama Jepang itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun sejak masuk ke dalam ruang kamar yang sunyi. Garis wajah yang tegas bermandikan sinar mentari senja berwarna oranye. Benaknya berkelana dalam diiringi perasaan yang penuh ambiguitas.

Enam puluh menit yang memutus rantai kesabaran Syoya. Jika ada seseorang yang harus memecah kecanggungan, itu adalah dirinya. Jika ada yang harus memulai pembicaraan, itu juga dirinya. Selalu seperti itu. Harus seperti itu.

Syoya menegakkan tubuh bagian atas. Ia telah memutuskan.

"Kau pasti bosan mendengarku minta maaf. Kau pasti berpikir betapa mengganggunya suaraku sedari tadi, mengutarakan kata yang bisa saja hanya kau anggap omong kosong." Sepanjang jalan dari rumah sakit menuju asrama-yang juga masih terletak di satu kawasan dengan sekolah, adalah saat-saat yang begitu menyiksa bagi Syoya. Mereka bahkan memisahkan tiap pasangan alpha – omega di mobil yang berbeda. Perjalanan menuju asrama hanya memakan waktu 20 menit. Dua puluh menit yang menguras emosi dan keberanian Syoya untuk memulai pembicaraan dan meminta maaf berulangkali.

Dan menunggu. Menunggu reaksi sang lawan bicara yang memutuskan tetap bergeming kaku layaknya manekin pada display diskonan toko baju. Tak ada gerakan yang sudah diantisipasi, hanya deru nafas berat yang terdengar.

"Aku..." Syoya menggantungkan kata-kata. Hal mengejutkan baginya ketika ia menemukan permukaan matanya mulai berembun, dan tenggorokannya mengeluarkan vibrasi yang tidak stabil. Ia tidak mau mendengar suaranya sendiri bergetar secara menyedihkan.

Sejauh yang Syoya ingat, ia tidak pernah menangis di dekat Sukai. Tidak di depan, tidak di belakang, tidak di dekatnya. Berperan sebagai seorang 'alpha' membuat Syoya terus berlatih untuk kemudian memutuskan bahwa ia tidak akan menangis, apapun yang terjadi. Selama bertahun-tahun ia mampu berkamuflase sebagai alpha yang tangguh. Namun insiden itu dan keberadaan Sukai yang saat ini bersamanya, membuat dirinya menyadari bahwa sudah seharusnya ia melepaskan semua kepalsuan yang melingkupi. Sudah tidak ada artinya.

Si rambut hitam menarik nafas dalam-dalam. Ia bangkit dari duduk, mencopot kacamata bulatnya sebelum meletakkan benda itu di atas meja nakas. Jika Sukai tidak mau merespon, ia harus menyerah. Syoya tidak bisa memaksa. Sebuah deklarasi non verbal yang memutuskan tali persahabatan mereka. Berakhir?

Syoya mengerjap-ngerjapkan mata, menghilangkan sisa embun yang tersisa. Lengannya terulur, menarik koper hitam yang berada tak jauh dari kakinya, mendekat. Selembar handuk panjang berwarna putih ditarik dari dalam koper, mengibaskannya sebentar sebelum digunakan untuk menutup kepala begitu saja. Ia perlu waktu sendiri tanpa harus melihat eksistensi Sukai.

The Pheromone Outbreak (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang