生徒会長とイベリス (seitokaichou to iberisu) - Student Council President and Iberis
🍀
Ren terkadang merasa jika komponen yang menyusun otaknya adalah chip-chip berukuran mikro yang sudah terprogram oleh komputer yang entah bagaimana bisa jadi dijalankan di belakang layar secara sepihak oleh sang ayah.Ren dewasa tidak ingat mulai kapan tepatnya ideologi-ideologi turunan dari sang ayah ditanamkan ke dalam kepalanya sewaktu kecil, yang ia ingat hanyalah selalu bersikap patuh, baik pada orang lain, dan mengayomi. Jiwa kepemimpinan Ren pun sudah nampak bahkan sebelum sertifikat hasil tes dari rumah sakit yang menyatakan bahwa dirinya seorang alpha telah resmi dikeluarkan. Ia telah tumbuh menjadi sosok yang dibanggakan.
Atau seperti itulah anggapan orang-orang. Tidak hanya orang di sekitarnya, akan tetapi orang-orang yang bahkan tidak mengenalnya secara pribadi. Memang, sikap yang selalu Ren perlihatkan di depan umum tidak jauh dengan apa yang ia lakukan setiap hari. Ia bukanlah seorang selebriti seperti Keigo, yang segala tindak tanduknya akan menjadi bahan diskusi ranah entertainment di antara masyarakat yang haus hiburan. Hanya kebetulan, orang-orang sering melihatnya tertangkap kamera berjalan di belakang sosok perdana menteri pada sesi berita politik.
Sejauh ini Ren percaya ia sudah berada di jalur lurus yang diharapkan keluarganya. Nilai akademik maupun non akademik membentuk kurva tegak, begitu pun dalam hal bergaul dan bersosialisasi. Meski tidak mengikuti klub manapun, tetapi sejak tahun kedua ia telah berbakti dan dipercaya menjadi ketua organisasi murid (seitokaichou) yang telah menjaga nama baik akademi Shiratsuyu. Semua orang menghormatinya.
Benarkah begitu?
Bicara tentang kewajiban serta tanggung jawab seorang seitokaichou, butuh nyali tinggi untuk menghadapi 750 murid alpha dengan sifat, tabiat, perilaku, latar belakang, dan bahkan kasta yang berbeda. Alpha secara umum memiliki sifat ingin mendominasi namun mereka dianugerahi intelijensi yang tinggi. Ada banyak alpha yang memiliki otak cerdas serta fisik yang kuat, namun hanya sedikit yang memiliki tanggung jawab serta tulus bersikap altruis.
Mengurus murid tahun pertama mungkin bisa jadi hal yang sedikit menguji sejauh mana Ren bisa berperan sebagai kakak. Anak-anak yang baru terpilih itu sebagian besar masih mentah, namun memiliki skill dan potensi yang besar. Kebanyakan dari mereka akan mencontoh bagaimana cara senior mereka bersikap, membuat Ren begitu hati-hati saat berkomunikasi serta bertingkah di depan adik-adik kelasnya, mengarahkan ke jalan yang baik namun tidak memaksa mereka untuk mengikutinya. Anak-anak itu sangat manis, banyak ingin tahu, dan ketika melihat gairah masa muda di mata-mata yang cerah itu membuat Ren mampu melupakan sejenak dokumen-dokumen proposal yang bertumpuk di atas meja kerja ruang OSIS-seolah berteriak padanya minta segera diperiksa.
Murid tahun kedua adalah setan-setan kecil yang berkeliaran keluar dari neraka-mengutip kata-kata Tomoaki, mantan ketua Divisi Kedisiplinan yang sudah rehat untuk fokus pada tahun akademi terakhirnya. Ren tidak bisa menyangkal. Tahun kedua adalah tahun pemberontakan. Ia sendiri sudah mengalami secara pribadi dua tahun lalu, itu cukup memberinya pengalaman dan pembelajaran untuk mengatasi beberapa konflik yang kerap terjadi pada remaja usia 19 dan 20 tahun terutama mengenai adu fisik alias perkelahian.
Siapa bilang elite alpha tidak suka berkelahi dan lebih suka menggunakan otak ketika berseteru? Pada usia transisi remaja menuju dewasa, gairah masa muda tengah menggebu-gebu. Semua berlomba mencari jati diri dan mengharap pengakuan, menindas yang lemah demi berkuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pheromone Outbreak (COMPLETED)
FanfictionOmegaverse/ABO Universe. Vol. 1 COMPLETED Vol. 2: 恋煩い - Lovesickness (coming soon) 「Para alpha ini menyimpang dari teori. Sejak kapan alpha memiliki tingkat ketergantungan dan kecanduan pada omega matenya lebih tinggi ketimbang sebaliknya?」