Ep. 4 - Sense of Danger

542 39 104
                                    

Kono Junki memandang dua buah pil berwarna putih di telapak tangannya dengan skeptis. Dalam 22 tahun usianya, tidak pernah sekalipun pemuda yang masih amatir dalam dunia kedewasaan itu membayangkan bahwa menenggak dua buah pil morning-after adalah sebuah kewajiban. Junki membuang nafas. Harusnya Keigo yang sepenuhnya bertanggungjawab atas apa yang dia lakukan tapi mengapa seolah-olah memberi efek yang berlawanan? Mengapa ia yang harus merasa bertanggungjawab atas beban yang Keigo derita? Sama sekali bukan salahnya jika alpha itu hanya bisa ditenangkan oleh matenya, bukan? Perkara ini sudah dibahas ratusan kali.

Tapi hey, diingat-ingat kembali ke belakang, faktanya, bukankah dirinya sendiri yang mencetuskan ide tuk menyiram minyak pada api? Tidak seorang pun yang minta ia jadi pihak dominan di atas ranjang kecuali dirinya sendiri. Siapa yang bilang akan mengendalikan siapa? Mulai detik ini Junki harus bersikap lebih disiplin pada dirinya sendiri.

"Aarrghh!" Di dalam kamar mandi itu, hanya ada raungan frustrasi seorang omega yang baru belajar menjadi nakal.

Kabar baiknya, masa rut Keigo sudah berakhir. Seperti halnya heat pada omega, meski alpha memiliki jadwal rut yang tetap setiap bulan atau dua bulan sekali, tetapi beberapa dari mereka akan mengalami rut secara tiba-tiba tanpa ada pertanda yang bisa diprediksi. Faktor pemicunya ada banyak seperti kadar hormon, feromon omega, bahkan stres. Dalam kasus Keigo, faktor hormon menduduki peringkat utama. Pasalnya, sang omega positif tidak sedang mengalami heat, juga tidak tercium aroma stres dari dalam dirinya. Sebelum ini Keigo pernah bilang akan mempertimbangkan untuk konsultasi dengan dokter perihal rut yang beberapa kali muncul tiba-tiba-tentu saja Junki menceramahinya kenapa tidak pergi ke dokter lebih awal.

Seselesainya melepas sedikit unek-unek, Junki membuka pintu kamar mandi dan keluar dari sana sedikit linglung, menautkan kedua alis dalam heran ketika melihat Keigo sudah rapi mengenakan setelan yang tidak biasanya ia pakai di kamar maupun di sekitar lingkungan sekolah. Pemuda jangkung dengan kulit seputih kapas itu tampak lebih flashy akibat aksesoris yang dikenakan dan walaupun tidak berlebihan, tapi tetap saja glamour di mata Junki.

"Kau mau ke mana?"

"Ini hari Sabtu. Keluar. Jalan-jalan," jawab Keigo enteng sambil memasang rolex berwarna keperakkan ke tangan kiri, mengabaikan mulut lawan bicaranya yang menganga.

Seketika Junki meremas bagian depan kemeja yang dikenakan teman sekamarnya itu, menahannya untuk pergi. "Tunggu, tunggu, kau mau melarikan diri?!"

"Siapa yang mau melarikan diri?" Keigo menahan diri untuk tidak tertawa mengejek, menangkap pergelangan tangan Junki hanya untuk menyingkirkannya pelan. Kemeja itu sedikit kusut sekarang. Keigo terdiam sebentar sebelum menjentikkan jari. "Oh benar juga, kau kan tidak ikut rapat kemarin malam!"

"Itu karena kau tidak membangunkanku," gerutu Junki, melipat kedua tangannya di depan dada, merajuk.

Keigo menyimpannya jelas di dalam memori, dua hari yang lalu ledakan hormon akibat periode rut menjadi sangat sulit untuk bisa dikontrol. Hampir dua puluh empat jam, sejak pagi hingga senja ia tidak mampu meninggalkan kamar-bahkan untuk sekedar turun dari tempat tidur, hal yang sama yang dialami oleh Junki-sudah jelas karena mereka saling terikat, bukan? Keduanya harus meninggalkan kegiatan belajar selama satu hari demi menuntaskan urusan libido, menobatkan hari itu sebagai hari yang paling melelahkan bagi Junki sehingga omega tangguh itu tumbang dan jatuh tertidur selama sepuluh jam. Keigo merasa sangat bersalah karenanya.

"Kau pikir aku tega membangunkanmu di saat kau tertidur dengan wajah kelelahan seperti itu, hm?"

Kata-kata yang terucap dengan nada tak biasa yang terlampau lembut dari Keigo membungkam keinginan Junki untuk berdebat. Tingkat emosinya menurun berangsur-angsur. Terkadang Junki bertanya-tanya apa alasan sesungguhnya untuk memusuhi Keigo karena nyatanya ia adalah sosok yang baik dan selalu memikirkan orang lain.

The Pheromone Outbreak (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang