🐨🐹 bubur ayam (end)

152 10 0
                                    

Tokyo, jam 9 pagi.

Seokjin bersiap-siap untuk berangkat kerja. Sudah hampir sebulan ia menjadi butler cafe dan dirinya sudah mulai terbiasa. Untunglah para pekerja di kafe itu mayoritasnya adalah warga asing yang tinggal di Jepang, meskipun pemilik kafe tersebut memang warga Jepang asli. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar yang membutuhkan pekerjaan paruh waktu seperti Seokjin.

Satu lagi yang unik, para staf di sana memiliki karakter yang unik. Cosplayer, doujinka, otaku anime atau manga, dan sebagainya. Pertama kali Seokjin menginjakkan kaki di sana ia pun cukup kaget dengan keunikan ini, namun ia berhasil beradaptasi. Toh, lagi pula Seokjin sudah biasa menghadapi Jimin yang otaku animanga sekaligus figure skating.

Seokjin telah menaiki kereta menuju Stasiun Shinjuku. Ia memainkan ponselnya untuk menghabiskan waktu selama di perjalanan. Twitter pun ia buka, mengecek apa saja yang terjadi di linimasanya. Terlihat tweet dari Jiwoo, sahabatnya, muncul.

Beberapa bulan tinggal di Jepang membuatnya sedikit kangen dengan suasana di tanah air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan tinggal di Jepang membuatnya sedikit kangen dengan suasana di tanah air. Waktu masih kuliah S1, Seokjin dan Jiwoo sering kelihatan bersama-sama di kampus. Bahkan saking seringnya, orang-orang banyak menyangka mereka sebagai sepasang kekasih. Tapi berhubung Seokjin dan Jiwoo adalah tipe orang yang cuek, dengan santainya mereka mengabaikan tanggapan tersebut. Hoseok―adik Jiwoo―pun juga tidak pernah bertanya tentang hubungan mereka. Walau terkadang Hoseok suka menjadikan hal itu sebagai bahan candaan.

Lalu Seokjin juga melihat tweet Jimin yang semalam, saat ia dan Namjoon berinteraksi untuk pertama kalinya.

Seokjin tidak menduga kakak dari Taehyung itu menghubunginya secara blak-blakan lewat video call bersama Jimin. Dan ia juga terkejut begitu tahu pekerjaan yang Seokjin jalani sekarang ini adalah berkat hasil pencarian Namjoon. Seokjin tidak tahu bagaimana laki-laki itu bisa mendapatkan lowongan pekerjaan untuknya, tapi di satu sisi ia bersyukur bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan baru persis setelah berhenti bekerja di restoran kakaknya―Seokjung.

Dipikir-pikir, Seokjin jadi merasa bersalah karena sudah menjelek-jelekkan Namjoon. Seokjin hanya merasa kasihan pada Jimin ketika tahu bahwa kawan kecilnya terkena serangan panik lagi gara-gara Namjoon tidak berhati-hati. Ia merasa bantuan yang diberikannya pada Taehyung sia-sia setelah hal itu terjadi. Pusing dan rumit, kekesalan di dalam hati Seokjin makin berapi-api. Jika dirinya tidak sedang di Jepang, mungkin ia sudah baku hantam dengan Namjoon.

Lalu keadaan mulai membaik. Serangan panik Jimin berangsur membaik, Taehyung dan Namjoon sudah meminta maaf. Tetapi Seokjin entah mengapa masih merasa jengkel. Aneh memang, padahal ia sendiri belum kenal dengan Namjoon. Sampai akhirnya Seokjin sadar diri karena kejadian semalam. Yang membuatnya malu, Namjoon membalasnya dengan memberikan Seokjin lowongan pekerjaan yang notabene sedang dicari-carinya.

Huft. Parah banget sih gue, gak tau diri.

Seokjin menghembuskan napas, kecewa pada dirinya sendiri. Seharusnya ia bersyukur karena bisa mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mudah. Beasiswa S2 di Jepang, dapat dari Jiwoo. Pekerjaan baru, dapat dari Namjoon.

Terlebih lagi Seokjin sudah tahu cerita tentang Namjoon dari Jiwoo.

Oh ya, gue belum cerita ke Mpok soal semalem. Seokjin langsung mengirim chat pada Mpok, panggilan akrabnya pada Jiwoo. Lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.

==x==

Seokjin baru sempat membalas chat Jiwoo di sore hari, sehabis shift kerjanya selesai. Setelah berpamitan dengan rekan-rekan kerjanya, Seokjin mampir sebentar ke sebuah kafe untuk istirahat sambil chatting dengan Jiwoo.

 Setelah berpamitan dengan rekan-rekan kerjanya, Seokjin mampir sebentar ke sebuah kafe untuk istirahat sambil chatting dengan Jiwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh gitu? Ternyata galaknya dia lebih-lebih dari gue?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh gitu? Ternyata galaknya dia lebih-lebih dari gue?

Seokjin mengernyitkan dahi setelah membaca balasan Jiwoo.

Orang yang menarik...

- SELESAI -

(bersambung di apdetan namjin lokal au berikutnya~ uwu)

Tan DulceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang