Di dalam organisasi Smeraldo, para kadet yang masih dalam masa pelatihan diwajibkan mematuhi beberapa peraturan.
Satu; anggota Smeraldo harus merahasiakan tentang Sanctuary, tempat mereka bernaung.
Dua; anggota Smeraldo yang meninggalkan Sanctuary tidak diperbolehkan berhubungan lagi.
Tiga; anggota Smeraldo dilarang menolong anggota Smeraldo lain yang gagal menjalani misinya.
Empat; anggota Smeraldo tidak boleh berteman atau memiliki hubungan romantis.
Hanya ada satu pengecualian terhadap peraturan ini, yaitu Messiah.
Messiah adalah sistem di mana para kadet dipasangkan selama menjalani pelatihan dan melakukan misi. Kekompakan mereka akan ditempa selama masa pelatihan dan satu-satunya cara untuk lulus dari kadet dan menjadi anggota resmi Smeraldo adalah dengan menjalani misi khusus bersama pasangan Messiah mereka.
Kim Taehyung dan Park Jimin adalah salah satu pasangan Messiah terbaik saat itu.
Kerja sama mereka patut diacungi jempol. Kadet-kadet yang lain juga mengakui kekompakan mereka dalam menjalani misi-misi yang diberikan. Semua berjalan mulus tanpa hadangan apa pun.
Hingga sampailah waktunya, pasangan Messiah itu harus terpisah melalui cara yang tragis.
Peristiwa itu terjadi di kala Taehyung dan Jimin menjalani sebuah misi yang cukup sulit. Mereka ditugaskan untuk membunuh pemimpin sebuah organisasi gelap. Misi ini membutuhkan waktu lama karena harus mengintai pergerakan kelompok itu terlebih dahulu.
Setelah berhasil melakukan pengintaian selama empat hari, Taehyung, Jimin, beserta beberapa anggota Smeraldo yang ikut dalam misi mulai masuk ke area organisasi tersebut, yaitu berupa gedung yang terabaikan di pinggiran hutan pinus.
"Taehyung-ah, aku akan pergi ke arah barat untuk mengepung si bos besar."
"Baiklah, Jimin-ah. Hati-hati."
Berpisahlah mereka berdua untuk menghadang sang target. Sembari menunggu situasi yang tepat dan cukup aman, Taehyung dan kadet Smeraldo lainnya mencoba masuk pelan-pelan ke dalam gedung.
DUAAAARR BLAAAAARR
Bunyi ledakan keras datang dari sisi barat gedung. Terlihat kepulan asap tebal dan kobaran api menguar ke udara.
"SIAL! PARK JIMIN!!!"
Taehyung berlari menuju lokasi ledakan. Teriakan dari kadet lain pun diabaikannya. Yang ada di dalam benak Taehyung hanyalah bagaimana keselamatan Messiah-nya.
Sesampainya di sana, Taehyung cuma bisa melihat kobaran api besar membakar seluruh sisi gedung dan juga ranting-ranting pohon yang ada di dekatnya. Taehyung menggigit bibirnya. Api ini terlalu besar untuk diterobos, tetapi ia harus segera menyelamatkan Jimin.
"PARK JIMIN!! KAU DI MANA?!"
Taehyung berteriak memanggil Jimin di hadapan api yang bertiup kencang.
"JIKA KAU BAIK-BAIK SAJA, KATAKAN SESUATU!!"
Tidak ada jawaban. Taehyung mulai panik.
"Sialan―API SIALAAAN!"
Taehyung hendak menerobos kobaran api itu, namun tiba-tiba saja ada yang memegang tangannya. Para kadet Smeraldo yang lain rupanya.
"Taehyung-ssi! Ini berbahaya!"
"Jangan ke sana, kau bisa mati!"
Taehyung berusaha melepaskan jeratan yang mencegahnya, "Berisik! Tahu apa kalian?! Aku harus menyelamatkan Jimin!"
"Hentikan, Kim Taehyung."
Datang panggilan masuk melalui radio di telinga Taehyung. Suara dari ketua Smeraldo, Namjoon.
"Park Jimin telah gagal dalam misi ini. Kau kuperintahkan untuk mundur."
Laki-laki itu mematung ketika mendengar perintah dari sang ketua. Wajahnya yang pucat dipenuhi peluh yang lebih banyak dari sebelumnya.
"Ketua... apa kau bilang..."
"Kim Taehyung, kuperintahkan kau untuk mundur. Tinggalkan lokasi itu sekarang juga. Misi telah gagal."
Taehyung tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Misi sudah telanjur gagal dan ia harus meninggalkan Jimin. Ia pun bahkan belum memastikan apakah Messiah-nya masih hidup atau sudah mati.
DOR DOR DOR
Tiba-tiba datang tembakan bertubi-tubi dari atap gedung. Target sudah menemukan mereka semua. Mereka ketahuan.
"Siapa kalian?! Ada perlu apa ke sini, hah!!"
Salah seorang dari mereka berteriak dengan lantang. Para anggota Smeraldo terkejut, orang itu adalah target misi mereka.
"Kenapa kalian diam begitu? Sedih ya melihat kawan kalian mati dibakar api? HAHAHAHA!!"
Menyebalkan. Taehyung mencoba untuk mengendalikan diri.
"Makanya, kalian jangan terpisah-pisah saat bertugas. Nanti nasib kalian akan sama seperti teman kalian yang bodoh itu!"
Taehyung menggertakkan gigi, tangannya mengepal menahan amarah.
"Jangan sok tahu! Nanti kalian mati konyol gara-gara api! HAHAHAHA!"
"BERENGSEK!!!"
Terprovokasi, Taehyung dengan cepat mengambil pistolnya dan menembak membabi buta ke arah si ketua organisasi tersebut.
"Taehyung-ssi!!"
Kadet yang lain berusaha menghentikan aksi Taehyung yang terlampau gegabah. Tetapi yang bersangkutan tidak berhenti.
"BERHENTI KIM TAEHYUNG ATAU KAU DIANGGAP GUGUR DARI MISI!"
Panggilan radio dari Namjoon menyentakkan kesadarannya, sekejap ia berusaha menetralkan akal sehatnya. Taehyung, yang emosinya meluap-luap, akhirnya berhenti melakukan tembakan membabi buta. Kemudian ia melirik gedung yang masih terbakar api, lalu memalingkan pandangannya dari tempat itu.
"Roger. Perintah diterima."
Segera Taehyung mengajak rekan-rekannya pergi dari lokasi. Meninggalkan Jimin―Messiah-nya―yang nasibnya terombang-ambing oleh kobaran api.
・
・
・
- bersambung -
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan Dulce
Fanfiction[COMPLETED] Sebuah kompilasi drabble dari berbagai prompt VMIN dan NAMJIN yang sering dilempar(?) author di linimasa Twitter. Mostly oneshot, namun jika berseri akan ditandai dengan 'part' perbabnya. Fiction stories special for vminies and namjinist...