02. ―The Magazine

4.2K 508 51
                                    

Haiii

Rose segera melepaskan pelukannya, namun keempat pemuda tersebut menolaknya, mereka tetap memeluk tubuh Rose erat, membuat yang dipeluk tersenyum kembali.

"Nun," panggil Jaemin kepada Rose, membuat Rose menoleh ke arahnya.

"Iya, kenapa?" tanya Rose dengan suara lembut.

Jaemin segera melepaskan pelukannya, lalu menatap Rose dengan dalam. Namun Jeno, Haechan, dan Renjun tetap berada di dekapan Rose.

"Abis ini Nuna mau ngapain?" tanya Jaemin, tanpa melepaskan tatapannya dari mata Rose.

Rose hanya tersenyum. "Abis ini, aku mau -"

Rose memberhentikan ucapannya ketika ketiga anak tersebut memeluknya semakin erat, sehingga membuatnya semakin susah untuk berbicara, karena Rose benar-benar didekap.

Jaemin yang merasa peka dengan situasi, akhirnya menatap Jeno, Renjun, dan Haechan jengkel.

"Woy goblok! Itu lepasin dulu pelukannya, bego! Rose Nuna mau ngomong!" marah Jaemin, lalu tangannya menggeplak keras bahu ketiga pemuda tersebut, membuat ketiga pemuda tersebut merindu, lalu segera melepaskan pelukannya.

"Yeu, apasi, Kimin. Ganggu orang aja!" cerca Jeno, menatap Jaemin sinis.

Renjun mengangguk, menyetujui ucapan Jeno. "Iya tuh bener."

Jaemin yang mendengar ocehan itu hanya merotasikan kedua bola matanya, setelahnya mendecak.

"Itu Rose Nuna mau ngomong!"

"Kolerasinya?" dahi Haechan mengernyit.

"Rose Nuna kesusahan bego ngomongnya!" maki Jaemin, spontan membuat Jeno, Haechan, dan Renjun menoleh ke arah Rose yang sedang memperhatikan perdebatan mereka.

"NUNA SERIUS?!" Haechan berteriak khawatir, takut jika Rose kenapa-kenapa.

Renjun juga sama, ia bahkan lebih panik dari Haechan. "Huwaa, Nuna! Maafin kita ya!"

Rose hanya tersenyum, mengangguk. Sedangkan Jaemin hanya mendecak ketika melihat Jeno yang hampir menangis. Segitu berlebihan.

"Jadiii, Nuna abis ini mau ngapain?" tanya Jaemin.

Rose terlihat berpikir. "Emm, kayaknya aku mau beresin kamar kalian aja deh."

Ucapan Rose berhasil membuat keempat pemuda tersebut memekik, lalu membolakan kedua matanya. Seketika, mereka -Jeno, Jaemin, Haechan, dan Renjun saling bertatapan.

"Jangannn!" teriak mereka secara bersama, membuat Rose terkejut.

"Hah?" Gadis berambut blonde tersebut hanya membeo, tak mengerti dengan teriakan mereka. "Kenapa?"

"M-maksudnya, biar kita aja yang beresin." sangkal Renjun, dengan suara yang bergemetar, membuat Rose menjadi curiga.

"Lah? Emang kenapa? Kan udah tugas aku. Kalian mah diem-diem aja."

"Nggak!" tolak mereka mentah-mentah, membuat rasa curiga Rose semakin membesar.

Jeno yang merasa gadis didepannya mulai curiga, akhirnya segera mengalihkan ucapannya.

Babysitter ─NCT00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang