06. ─Accident

2.3K 258 14
                                    

Day 3.

Hari ini Rose sedang menonton televisi bersama para Tuan rumahnya, siapa lagi kalau bukan Huang Renjun, Lee Jeno, Lee Haechan, dan juga Na Jaemin.

Dengan posisi duduk yang bersila, lalu disampingnya terdapat Jeno yang sedang menyenderkan kepalanya di bahu kecil milik Babysitter-nya, Roseanne Park.

"Nun, aku bosen nih. Enaknya ngapain ya?" tanya Jeno, lalu mengusakkan kepalanya di bahu kecil Rose.

Gadis itu tersenyum kecil, lalu matanya melirik Jeno yang sedang menonton televisi dengan raut wajah yang terlihat cemberut, kepalanya di taruh di pundak milik Rose.

"Kamu main gih. Biasanya kamu main." jawab Rose, lalu kembali menonton acara televisi.

"Nun, tapi aku mager banget kalo main. Gimana kalo Nuna aja main sama aku?" tanya Jeno, lalu mengangkat kepalanya dari bahu Rose, membuat gadis blonde tersebut menoleh ke arahnya.

"Jangan, Nun! Nanti di ajak yang engga-engga!" sahut Jaemin yang sedang memainkan ponselnya, kini menatap ke arah Rose dan juga saudaranya.

"Hah? Maksud kamu?" tanya Rose yang tidak mengerti dengan ucapan Jaemin.

Haechan memutar kedua bola matanya. "Itu loh, nanti Nuna di polosin sama tuh orang!"

Rose menganga, lalu menatap Jeno dengan tajam. Sedangkan Jeno sendiri mengibaskan kedua tangannya, dengan mimik wajah yang terlihat cemas.

"Benar itu, Jen?" tanya Rose yang masih menatap Jeno dengan tajam.

Sedangkan yang ditanya, menggelengkan kepalanya dengan kuat-kuat. Tangannya masih mengibas, dengan raut wajah yang sama, panik.

"Enggak, Nun! Itu fitnah! Sumpah!" elak Jeno.

Rose hanya tersenyum, lalu setelah nya menghela napasnya.

"Anjir lo! Tai banget!" umpat Jeno sembari melirik tajam kedua saudaranya, Haechan dan juga Jaemin.

Saudara yang lebih tua hanya menggelengkan kepalanya, saat melihat kelakuan aneh dari ketiga saudara tersebut.

"Jeno, ucapan kamu!" tegur Rose, membuat nyali Jeno menciut. Kemudian pemuda Lee tersebut mengerucutkan bibirnya.

"HAHAHA! MAMPUS LO, JENO!"

Tawa Haechan dan juga Jaemin tidak dapat ditahan lagi saat melihat Jeno ditegur oleh Rose, apalagi saat Jeno memasang raut wajah yang menurut mereka menjijikkan.

"Jijik, njir." komentar Renjun sembari mengambil sebuah toples berukuran sedang, lalu memakan kue kering yang tadi Rose buat.

"Hina aja gue sepuasnya!" rajuk Jeno lalu tangannya mendekap bantal berukuran sedang yang berwarna putih polos, sedangkan dagunya ia daratkan di atas bantal tersebut.

"Hina nama mantan gue, nyet!" kata Jaemin, lalu melempari Jeno dengan bungkus kuaci.

Rose hanya menggelengkan kepalanya saat melihat sifat mereka yang begitu kekanakan. Dirinya heran, tubuh ke-empat pemuda tersebut sudah besar, namun kenapa sifatnya sangat bertolak belakang?

Saat first impression, Rose kira mereka adalah remaja yang tidak menyusahkan, dan juga dewasa. Namun dirinya salah menilai.

"Haduh, kalian jangan ribut terus, ya." nasihat Rose dengan lemah, karena dirinya mulai lelah dengan sifat mereka.

"Iya, maaf." ucap Jaemin dan Haechan, lalu menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Rose hanya tersenyum tipis, lalu kedua tangannya terangkat untuk mengusap kepala mereka dengan lembut.

Babysitter ─NCT00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang