haii guys. sorry ya kalo lama updatenya😅 soalnya sibuk banget.
happy reading❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah, aku gak apa-apa kok."
Seketika membuat Renjun menatapnya. "Serius?"
Rose mengangguk, berusaha meyakinkan mereka. "Iya, Njun. Aku gak kenapa-napa. Ini cuma luka kecil doang."
Kemudian Rose menuruni kakinya dari pangkuan Jaemin, membuat pria Na tersebut spontan menatap cemas ke arahnya.
"Nun ..., serius gak apa-apa? Jaem takut kalo Nuna kenapa-napa. Secara tugas Nuna kan banyak banget." ucap Jaemin dengan nada khawatir.
Jeno mengangguk, "Iya. Udah ya, Nun, biar kita aja yang bersihin rumah."
"Nah iya. Echan kesian sama Nuna." timpal Haechan, menyetujui ucapan Jeno dan Jaemin.
Gadis Park tersebut menatap ke-empat pemuda yang tengah khawatir atas dirinya, menatap dengan bergantian, kemudian mengembuskan napasnya.
"Udahh, gak apa-apa. Aku kan Babysitter, jadi ya harus wajib. Emang ini udah tugas aku." elak Rose.
"Gak! Nuna bukan Babysitter! Nuna adalah bagian dari keluarga ini. Lagian, mama gak pernah kayak gini dirumah." bantah Jeno dengan sorot mata yang tajam.
"Jangan anggap kalo Nuna adalah Babysitter. Cukup, Nun. Nuna itu berharga disini." ucapan Renjun memelan, membuat Rose menatap Renjun dengan dalam.
"Makasihh," kata Rose, lalu memeluk ke-empat pemuda tersebut dengan perasaan yang menggebu-gebu, entah antara dirinya terharu atau alasan lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore ini Rose sedang membersihkan rumah besar itu dengan kaki yang pincang, membuatnya harus kewalahan dengan kondisinya, bahkan ia sempat menyumpah-serapah kakinya.
